Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Takziyah KH Sanusi Baco Lc.

16 Mei 2021   00:22 Diperbarui: 17 Mei 2021   02:06 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: fajar.co.id

Dan ada satu materi paling berkesan tentang caramah KH Sanusi Baco (kisah ini diceritakan oleh seorang teman, saya tidak mendengarnya secara langsung. Dan sering saya sampaikan dalam berbagai kesempatan).

Pada suatu hari, KH Sanusi Baco memberikan ceramah di stasiun TVRI Makassar tentang hukum dan seluk-beluk mandi junub.

Beberapa hari kemudian, beliau diundang berceramah di sebuah kampung di luar kota Makassar. Seusai bercaramah di kampung itu, ada seorang jemaah yang menyalaminya sambil menangis tersedu-sedu dan berkali-kali mengucapkan: terima kasih ustadz, terima kasih ustadz, terima kasih ustadz.

Cara jemaah itu menyalaminya, juga tangisannya dan ucapan terima kasihnya yang berkali-kali, agak terasa aneh bagi KH Sanusi Baco. Karena penasaran, KH Sanusi Baco lalu bertanya kepada jemaah itu dengan logat Sulawesi Selatan: "Kenapa qi Andi?"

Jemaah itu kemudian menjawab, tetap sambil menangis, "Saya berterima kasih atas ceramah ta' ustadz tentang mandi junub beberapa hari lalu di televisi".

Mendengar jawaban itu, KH Sanusi Baco makin penasaran, lalu bertanya lanjut: "Ada apa dengan ceramah tentang mandi junub itu?".

Jemaah itu lalu berterus terang dan berkata begini: "Saya berterima kasih atas ceramah ustadz tentang mandi junub itu, karena saya sudah menikah bertahun-tahun, dan telah memiliki beberapa anak, namun saya belum pernah mandi junub, sampai akhirnya saya mendengar ceramah ustadz".

***

Saya ingin bercerita sedikit tentang titel yang selalu menyertai nama almarhum KH Sanusi Baco, yaitu titel/gelar Lc. Titel Lc ini aslinya adalah bahasa Inggris License yang kemudian di-Arab-akan dan dibaca menjadi laysans.

Awalnya, titel Lc diberikan kepada sarjana jebolan univeristas Al-Azhar (khususnya jurusan agama), setelah menempuh kuliah selama empat tahun. Titel Lc baru disetarakan dengan S-1 di Indonesia sekitar awal 1990-an.

Belakangan, sejumlah perguruan tinggi di negara-negara Arab lainnya juga menggunakan gelar Lc. Bahkan ada beberapa akademi dan perguruan tinggi di Indonesia yang juga telah menggunakan titel Lc untuk alumninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun