Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panta Rhei, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja

26 Juni 2020   18:22 Diperbarui: 27 Juni 2020   02:25 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir semua komunitas Indonesia di Belanda yang pernah bergaul dan bersentuhan langsung dengan Pak Puja, mendapatkan kesan bahwa Pak Puja, sebagai manusia, adalah orang yang tidak lagi memiliki rasa angkuh. 

Hasilnya adalah kesantunan yang prima. Padahal jika mau, beliau memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman yang sebenarnya amat pantas diangkuh-angkuhkan. Tidak aneh bila hampir semua merasa "paling dekat" dengan beliau.

Terkait soal kesantunan ini, tidak berlebihan jika dikatakan, Pak Puja adalah figur yang melaksanakan salah satu petuah sufistik Islam yang mengatakan: Kesantunan dan penghargaanmu kepada orang lain sesungguhnya adalah kesantunan dan penghargaan untuk dirimu sendiri.

Bagi sebagian pembaca, ulasan singkat artikel ini mungkin akan dianggap berlebihan. Wajar saja. Tapi saya secara pribadi tidak punya kepentingan apa-apa dengan Pak Puja, dan artikel ini hanya ucapan terima kasih biasa, tidak lebih dan tidak kurang.

Ibarat ikan besar, Pak Puja adalah figur yang tak cukup hidup di kolam kecil. Karena setiap ikan besar tempatnya adalah samudera. Doa terbaik untuk Pak Puja dan keluarga, di manapun dan kapanpun.

Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 26 Juni 2020/ 05 Dzulqa'dah 1441H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun