Syahrir: zha' (), dha' ()
Khaeruddin Rabi: zha' (), dha' ()
Syahrir: zha' (), dha' ()
Sesekali Khaeruddin Rabbi memberikan instruksi kepada Syahrir: "Coba lihat cara mulut saya melafalkannya!" Jadi, Syahrir menghadap atau menatap wajah Khaeruddin Rabbi. Dan sekali lagi, jarak  antara wajah mereka berdua hanya sekitar 50 cm.
Khaeruddin Rabi: zha' (), dha' ().
Syahrir: zha' (), dha' ().Â
Khaeruddin Rabi: zha' (), dha' ().
Syahrir: zha' (), dha' ().
Pada bacaan yang kesekian kalinya, mungkin karena tekukan lidah Syahrir sudah kelelahan dan tidak lagi terkontrol setelah membaca zha' () dan dha' () secara berulang-ulang, akhirnya peristiwa yang langka itupun terjadilah: Syahrir melafalkan hurup zha' (), dha' (), dan tanpa sadar, ludah meluncur dari mulut Syahrir. Oleh karena berhadapan pada jarak sekiitar 50 cm, sebagian percikan ludah Syahrir muncrat dan menempel di wajah Khaeruddin Rabbi.
Kontan suasana menjadi senyap. Para guru dan santri baru yang juga sedang belajar mengaji di samping kanan-kiri dan muka-belakangnya pada tercengang.
Lalu Syahrir terlihat memohon maaf berkali-kali. Sementata kak Khaeruddin Rabbi terdiam, terlihat menahan emosinya sambil menunduk, lalu dengan sarungnya menyeka percikan ludah Syahrir di wajahnya.