Ketiga, QS At-Taubah, ayat 127: "Bahwa Allah telah memalingkan qalbu (hati) mereka, karena mereka adalah kaum yang tidak memahami".
Dalam tiga ayat Quran di atas, kata qalbu jelas-jelas dimaknai sebagai alat untuk memahami, artinya instrumen untuk berpikir, bukan semata untuk merasa.
Pemaknaan qalbu (hati) sebagai instrumen berpikir, juga diperkuat oleh hadits Nabi yang berupa doa: "Ya Allah, yang memutar-mutar kecenderungan qalbu (hati), teguhkan hati kami pada agamamu".
Untuk memadukan makna hati itu, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa pemahaman terhadap sesuatu atau seseorang akan mendekati kesempurnaan atau akan semakin maksimal jika dilakukan dengan pendekatan gabungan pikiran dan rasa. Bukan semata logika.
Syarifuddin Abdullah | 16 September 2017 / 25 Dzul-hijjah 1438H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H