Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Beragam Alasan Seseorang Ikut Mencoblos di Pemilu

17 April 2017   15:49 Diperbarui: 17 April 2017   16:09 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

11. Ikut memilih karena afiliasi Parpol. Karena Parpol yang Anda dukung telah menyatakan dukungannya kepada kandidat X, maka secara moral dan sebagai kader, Anda seolah "mewajibkan diri" mencoblos kandidat yang diusung Parpol Anda.

12. Atau ada yang ikut mencoblos karena kebetulan lagi mood saja pada hari pencoblosan. Sayang namanya sudah terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap), lalu pada hari pencoblosan, kebetulan hadir menonton keramaian di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan akhirnya ikut memilih. Begitu saja.

13. Lalu banyak orang ikut mencoblos, semata karena menghormati seseorang. Seorang tokoh atau kiai atau ustadz yang telah memastikan dukungannya kepada kandidat tertentu bisa menjadi lokomotif suara bagi jamaahnya. Artinya, jamaahnya ikut mencoblos karena menghormati kiainya atau ustadznya. Ada semacam keyakinan bahwa si toloh atau Sang Kiai atau ustadz tidak mungkin salah pilih.

14. Bahkan ada pemilih yang ikut mencoblos sekedar mengikuti ritme kehidupan yang sedang ngetrend. Misalnya mengikuti hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survei. Dan tipe pemilih seperti ini memang memiliki kerawanan tersendiri. Sebab kalau beberapa lembaga survei menjagokan kandidat X, maka pemilih model ini cenderung akan memilih kandidat X, karena mau disebut pilihannya menang atau sekedar ingin bergabung dengan kandidat yang akan menang. Dan kecil kemungkinan pemilih model ini untuk memilih kandidat Y (kalah dalam survei), karena tidak mau disebut kelompok yang kalah.

15. Kecuali pemilih ideologis, sosiologis dan pemilih berdasarkan etnis, semua kategori pemilih di atas rentan provokasi termasuk gampang termakan berita hoax.

Apapun alasan seseorang ikut mencoblos di Pemilu, tapi yang pasti, beragam alasan tersebut tidak akan dihitung dalam perhitungan suara. Sebab hasil sebuah pemilu adalah jumlah suara, bukan soal alasan-alasannya.

Syarifuddin Abdullah | 17 April 2017 / 20 Rajab 1438H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun