Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

“Pemilu Santun” itu Kayak Apa Sih?

19 Februari 2017   15:33 Diperbarui: 19 Februari 2017   21:20 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: onsizzle.com

Seorang tetangga saya, dengan nada bergurau, malah bilang begini, “Nggak ngasih apa-apa kok minta dipilih, mikir dong!”.

Jika analisa ini dikerucutkan ke Pilgub DKI 2017, kan tidak mungkin mengharapkan Anies-Sandi akan berkampanye begini, biar dibilang santun, “Sodara-sodara, Ahok-Djarot itu orangnya baik, jujur, tegas, profesional. Pilihlah Ahok-Djarot pada putaran kedua Pilgub DKI”.

Seperti mustahilnya mengharapkan kubu Ahok-Djarot akan berkampanye begini, biar dibilang santun juga, “Sodara-sodara, Anies-Sandi itu Muslim yang taat, santun, tawaran programnya lebih baik daripada program saya, maka pilihlah Anies-Sandi pada putaran kedua Pilgub DKI”.

Simpulnya, pemilu dan kampanyenya jangan diposisikan seperti pesta kendurian keluarga yang mengundang tetangga. Bahwa di dalam kampanye selalu ada negative campaign atau black campaign, mungkin itulah salah satu pernak-pernik risiko berdemokrasi. Siapa suruh berdemokrasi.

Arsip pribadi
Arsip pribadi

Dan tidaklah logis jika menuntut para pendukung masing-masing kandidat agar “berlaku santun” ketika sedang memengaruhi pemilih melalui negative campaign atau black campaign. Sebab ketika Si-X menjelek-jelekan Si-Y, maka sesantun bagaimanapun Si-X, tetap saja akan dianggap kurang ajar oleh Si-Y dan pendukungnya.

Justru yang perlu digarap, dan ini memang pekerjaan tidak mudah, adalah terus melakukan pencerahan agar rakyat pemilih tidak gampang terpengaruh, apalagi terpancing emosinya, setiap kali mendengar atau membaca negative campaign atau black campaign tentang kandidat yang didukungnya. Kedewasaan dan kematangan pemilihlah, yang nantinya diharapkan memaksa para kandidat dan pendukungnya untuk berlaku santun di setiap Pemilu.

Syarifuddin Abdullah | Ahad, 19 Februari 2017/ 23 Jumadil-ula 1438H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun