Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hilangnya EgyptAir, Akibat Kerusakan Teknis atau Aksi Teror?

21 Mei 2016   02:26 Diperbarui: 21 Mei 2016   10:31 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta-fakta:

Pada Rabu 18 Mei 2016, pukul 23.09 Waktu Paris (21.09 GMT), MS804 berangkat dari Paris menuju Kairo, dengan membawa 56 penumpang  dan 10 awak kabin. Kehilangan kontak dengan radar pada Kamis 19 Mei 2016 pukul 03.39.40 Waktu Yunani/Kairo di posisi sekitar 280 km dari garis pantai utara Mesir.

Jenis pesawat Airbus320, produksi tahun 2003. Kapten pilot bernama Mohamed Said Shoukair, dengan total jam terbang  6,275 jam, termasuk 2,101 jam menerbangkan A320, yang didampingi co-pilot Mohamed Mamdouh Ahmed Assemdengan pengalaman2,766 jam terbang. Kepala pramugara/i bernama Mirvat Zaharia Zaki Mohamed.

Pada Kamis 19 Mei 2016, Otoritas Penerbangan Sipil Yunani merilis kronologi waktu penerbangan MS804, sebagai berikut:

  • 02.24 Waktu Yunani & Cairo: MS804 yang datang dari Paris memasuki wilayah udara Yunani, dan pihak pengawasan udara Yunani mengizinkan untuk melintas di wilayah udara Yunani.
  • 02.48 Waktu Yunani & Cairo: petugas radar Yunani mengizinkan MS804 untuk meninggalkan wilayah udara Yunani. Pilot dalam kondisi baik dan sempat mengucapkan terima kasih kepapada petugas radar Yunani.
  • 03.27 Waktu Yunani & Cairo: pemantau gerakan udara di Athena Yunani berusaha mengontak MS804, guna memberitahu pengalihan control dari Yunani ke Kairo, namun MS 804 tidak merespon.
  • 03.29 Waktu Yunani & Cairo: menurut pantauan radar, MS804 persis berada di point keluar dari wilayah udara Yunani.
  • 03.39.40 Waktu Yunani & Cairo: sinyal MS-804 menghilang dari radar, pada posisi kira-kira sejauh tujuh mil laut ke arah tenggara Point Comby, yang sudah masuk wilayah kontrol udara Mesir. Saat itu juga, pemantau radar Yunani meminta bantuan kepada petugas radar Angkatan udara Yunani untuk membantu menentukan posisi MS-804, namun hasilnya nihil.
  • 03.45 Waktu Yunani & Cairo: pihak Yunani meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan, dan pada saat yang sama, memberitahu pengawas penerbangan di Kairo.
  • Sekitar dua jam setelah kecelakaan (05.43 Waktu Cairo), Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Sherif Fathi, mengatakan: “The possibility of having a different action or a terror attack, is higher than the possibility of having a technical failure.”

---------

Secara teknis, pesawat MS804 masih relatif baru, produksi 2003. Karena itu, beberapa pakar mengatakan bahwa secara teknis, kecil kemungkinan mengalami ledakan di bagian mesin atau bagian penting pesawat lainnya. Keadaan cuaca di dekat tempat jatuhnya MS804 juga sangat stabil.

Beberapa laporan menyebutkan, MS804 melakukan sudden swerves” sebelum hilang dari pantauan radar di atas Mediterranean, dengan memutar ke kiri 90-derajat, lalu menukik dari ketinggian 37,000 kaki ke 15,000 kaki, kemudian kembali melakukan swerving 360 derajat ke kanan.

Karena itulah muncul spekulasi bahwa MS804 jatuh karena aksi teror.

Namun, seandainya pun MS804 jatuh akibat aksi teror, kecil kemungkinan ditembak dengan rudal bumi-udara, seperti kasus pesawat Malaysia MH-17 di Ukrania pada Juli 2014, atau kasus penembakan pesawat Iran IR-655 dalam penerbangan dari Teheran ke Dubai, yang ditembak dengan rudal laut-udara oleh kapal pemburu Amerika pada 03 Juli 1988.

Sebab ketika kehilangan kontak, MS804 berada pada ketinggian 11,277 meter, dan berjarak sekitar 280 km dari garis pantai utara Mesir. Berdasarkan data, tidak satupun kelompok teror di kawasan tersebut, yang memiliki rudal bumi-udara dengan jangkauan lebih dari 11 km.

Memang ada kemungkinan pesawat MS804 dijatuhkan oleh salah tembak dari pesawat lain. Namun wilayah laut utara Mesir, yang dekat dengan Gaza dan Israel, merupakan salah satu kawasan yang paling sering dimonitor dengan satelit, dan sulit menyembunyikan rekaman satelit bila MS804 ditembak oleh pesawat lain.

Karena itu, kemungkinan paling dominan adalah bom dipasang di pesawat, baik ketika berada di bandara Cairo atau di Paris, dengan asumsi bahwa sulit mengontrol 100 persen setiap orang untuk keluar-masuk bandara.

Argumen lain, menurut rekaman radar darat, tak terdengar teriakan dari penumpang, yang menunjukkan bahwa kecelakaan itu terjadi secara mendadak. Penumpang tidak sempat berteriak.

Meskipun diasumsikan bahwa aksi teror lebih dominan dibanding faktor teknis, namun tetap saja diperlukan pembuktian materil lewat reruntuhan pesawat, guna memastikan penyebab kecelakaan. Sebab kalau benar diledakkan, residu bahan ledakan masih mungkin didapatkan pada reruntuhannya.

Yang pasti, sampai artikel ini ditulis pada Sabtu, 21 Mei 2016, pukul 01.40, belum satupun kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan MS804. Dan reruntuhan yang ditemukan di dekat lokasi kejatuhan dan awalnya diduga bagian dari MS804 ternyata tidak benar.

Terbuka kemungkinan EgyptAir MS804 akan mengalami nasib seperti pesawat Malaysia MH370 yang menghilang pada 08 Maret 2014.

Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 21 Mei 2016

Sumber tulisan: Aljazeera.net Arabic, the guardian dan flightradar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun