Karena itu, kemungkinan paling dominan adalah bom dipasang di pesawat, baik ketika berada di bandara Cairo atau di Paris, dengan asumsi bahwa sulit mengontrol 100 persen setiap orang untuk keluar-masuk bandara.
Argumen lain, menurut rekaman radar darat, tak terdengar teriakan dari penumpang, yang menunjukkan bahwa kecelakaan itu terjadi secara mendadak. Penumpang tidak sempat berteriak.
Meskipun diasumsikan bahwa aksi teror lebih dominan dibanding faktor teknis, namun tetap saja diperlukan pembuktian materil lewat reruntuhan pesawat, guna memastikan penyebab kecelakaan. Sebab kalau benar diledakkan, residu bahan ledakan masih mungkin didapatkan pada reruntuhannya.
Yang pasti, sampai artikel ini ditulis pada Sabtu, 21 Mei 2016, pukul 01.40, belum satupun kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan MS804. Dan reruntuhan yang ditemukan di dekat lokasi kejatuhan dan awalnya diduga bagian dari MS804 ternyata tidak benar.
Terbuka kemungkinan EgyptAir MS804 akan mengalami nasib seperti pesawat Malaysia MH370 yang menghilang pada 08 Maret 2014.
Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 21 Mei 2016
Sumber tulisan: Aljazeera.net Arabic, the guardian dan flightradarÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H