Mohon tunggu...
Saba Maulana
Saba Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

boyzgotnobrain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Laporan Hasil Materi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

21 November 2024   18:08 Diperbarui: 21 November 2024   18:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lembaga pembinaan bahasa adalah lembaga yang bertugas untuk pembinaan bahasa di Indonesia. Lembaga ini berdiri sejak 1930 karena pada waktu itu Belanda memandang bahasa sebagai sesuatu yang penting sehingga harus ada yang mengurusnya.

Balai Pustaka berdiri sejak 1920 didirikan oleh Belanda, dengan tujuan untuk mengontrol bahasa melayu dengan standar untuk memproduksi buku. 

Adapun tugas atau ciri-ciri nya yakni ;

1. Menyetandarkan bahasa setempat

2. Menyetandarkan tata tulis. 

BAHASA INDONESIA DALAM PENYUNTINGAN NASKAH TERJEMAHAN

Harus mengamalkan Trigatra Bangun Bahasa :

1. Utamakan Bahasa Indonesia

2. Lestarikan Bahasa Daerah

3. Kuasai Bahasa Asing

Penyuntingan : adalah suatu proses,cara, perbuatan menyunting atau sunting-menyunting

Menyunting : adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi dan bahasa (menyangkut ejaan diksi dan struktur kalimat).

Penyunting : adalah orang yang melakukan penyuntingan,orang yang bertugas menyiapkan naskah siap cetak. Tugas penyunting adalah menyunting naskah dari segi kebahasaan (ejaan,diksi,kalimat) memperbaiki naskah dengan persetujuan dari penulis atau pengarang, membuat naskah menjadi enak, meng-indahkan naskah sehingga mudah dimengerti, membaca dan mengoreksi (proof-reading). 

ALAT PENDUKUNG PENYUNTINGAN

- Kamus ekabahasa (KBBI, Merriam Webster's, dsb.)

- Kamus dwibahasa (Inggris-Indonesia, dsb.)

- Tesaurus dan kamus peristilahan

- Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD V)

- Pedoman umum pembentukan istilah (PUPI)

- Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI)

- Media internet

- Dsb.


TAHAP PENYUNTINGAN

Sebelum tahap penyuntingan nasah, seorang penyunting perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

- Memeriksa kelengkapan naskah;

- Mengetahui ragam naskah yang akan disunting (fiksi, karya ilmiah, bidang ilmu, dsb.);

- Memeriksa isi naskah;

- Mengetahui informasi tentang penulis

- Membaca naskah sekilas secara keseluruhan;

- Menyiapkan alat pendukung penyuntigan.

1. Pada tahap penyuntingan ini dilakuka kerja penyuntingan yang sebenarnya.

2. Penyuntingan melakukan pemeriksaan dan perbaikan baik pada aspek kebahasaan, isi, maupun kesalahan pengetikan.

3. Aspek kebahasaan yang disunting meliputi: ejaan, bentuk dan pilihan kata (diksi), kalimat, dan paragraf.

4. Aspek isi meliputi: kebenaran fakta dan data, pernalaran, serta konsistensi penulisan. 

ASPEK-ASPEK DALAM PENYUNTINGAN

- Ejaan:

   Penggunaan huruf: huruf kapital, tebal, miring

   Penulisan kata: kata dasar, kata berimbuhan, kata depan, kata singkatan dan akronim,  kata gannti, dsb.

   Penggunaan tanda baca: titik, koma, titik koma, tanda hubung, tanda pisah, tanda petik, dsb.

- Bentuk dan pilihan kata (diksi)

   Perhatikan bentuk kata yang benar dalam bahasa Indonesia (sesuai dengan kaidah pembentukan kata). 

   Bentuk kata dalam bahasa Indonesia:

     - kata dasar

     - kata ulang

     - kata berimbuhan

     - kata gabung

   Diksi: pilihan kata yang benar dan tepat sesuai dengan konteksnya. 

- Kalimat 

- Teks/Wacana

- Penalaran

PENYUNTINGAN TEKS TERJEMAHAN

- Proses memperbaiki, memeriksa, dan menyempurnakan hasil terjemahan agar sesuai dengan standar bahasa sasaran/target. 

- Penyuntingan hasil terjemahan penting untuk memastikan keakuratan makna, kesesuaian konteks budaya, serta kualitas bahasa           sasaran. 

- Penyuntingan hasil terjemahan penting untuk menghindari misinformasi dan kesalahan makna yang mungkin terjadi. 

URGENSI PENYUNTINGAN TEKS TERJEMAHAN

Naskah terjemahan akan dibaca oleh pembaca bahasa sasaran (Indonesia) sehingga ejaan, bentuk dan pilihan kata, dan kalimat haeus berorientasi pada bahaassa sasaran (Indonesia).

Oleh karena itu, naskah terjemahan harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa indonesia yang benar.

Namun pastikan bahwa makna naskah terjemahan sesuai dengan makna naskah bahasa sumber (inggris).

Penyuntingan teks terjemahan dapat mengoptimalkan kualitas terjemahan. 

PROBLEMATIKA PENYUNTINGAN TERJEMAHAN

- Perbedaan Struktur/Gramatika:kalimat dalam bahasa sumber (Inggris) sering berbeda strukturnya dengan kalimat bahasa sasaran       (Indonesia). 

- Gaya bahasa: gaya bahasa sumber tidak selalu sama dengan bahasa sasaran; penerjemahan makna tanpa kehilangan nuansa/emosi       bahasa sumber. 

- Sesuaikan struktur dan gaya bahasa dengan bahasa sasaran.

- Kalimat terjemahan mengikuti kaidah bahasa indonesia yang benar.

- Sebaiknya gunakan kosakata dan istilah terjemahan yang tidak jauh berbeda dengan bahasa sumbernya (Inggris).


PROSES PENYUNTINGAN TERJEMAHAN

- Pastikan terjemahan memiliki makna yang sama dengan teks bahasa sumber.

- Pilihlah kata/frasa yang sesuai dengan bahasa sasaran (Indonesia).

- Struktur kalimat disesuaikan dengan aturan tata bahasa Indonesia.

- Periksa keakuratan dan konsistensi penggunaan kata dan istilah. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun