Cara bergerak orang-orangan dalam shatronj dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata. Karakter manusia bergerak lebih lambat dari karakter hewan karena memang langkah manusia lebih pendek dari langkah hewan. Langkah manusia satu petak, sedang langkah hewan dua petak.
Langkah raja satu petak kesegala arah. Langkah mentri satu petak ke arah diagonal. Langkah prajurit(pion) satu petak maju atau satu petak diagonal ketika membunuh lawan.
Langkah hewan lebih panjang dari langkah manusia, selain itu hewan mempunyai postur yang tinggi, Â hewan mempunyai kemampuan melompati lawannya. Langkah gajah dua petak ke arah diagonal. Langkah kuda satu petak lurus dilanjutkan satu petak diagonal. Dalam shatronj gajah dan kuda mampu melompati lawan. Berbeda dengan catur modern, cuma kuda yang boleh melompati lawan.
Dalam shatronj tidak ada orang-orangan yang dapat bergerak meluncur seperti catur modern kecuali kereta(benteng). Kereta dalam alam Persia kuno adalah gusus mekanik yang mengurusi mesin-mesin perang: alat pemanah dan alat pelontar batu. Alat alat yang dapat membunuh musuh dari jarak jauh ini ditempatkan dalam kereta  "anti peluru" berlapis tembaga. Kereta mempunyai mobilitas yang tinggi karena mempunyai roda dan ditarik oleh kuda. Gugus mekanik ini bertugas menghancurkan musuh dari jarak jauh. Sedapat mungkin musuh dihancurkan dengan menghujani mereka dengan anak panah dan batu. Diharapkan musuh tunggang-langgang, sebelum berhasil merangsek maju mendekati kubu pertahanan.
Dalam shatronj gajah adalah orang-orangan yang paling lemah, sedang mentri cuma sedikit lebih sakti dibandingan dengan prajurit. Tidak ada orang-orangan yang terlalu sakti dalam shatronj kecuali kereta (benteng). Karena itu permainan shatronj walau realistis, seperti perang sungguhan di zaman kuno, namun permainan ini lebih menghabiskan waktu dibanding catur modern.
Orang Eropa memandang perlu mempercepat("menyempurnakan") permainan ini, karena itu mereka mengganti gajah menjadi uskup(bishop) dan mentri menjadi ratu(queen). Gajah yang dulunya paling lemah, sekarang menjadi uskup dan lebih sakti dibanding kuda, karena dapat meluncur kearah diagonal. Mentri yang sebelumnya tidak berdaya diubah menjadi ratu dan menjadi sangat-sangat sakti karena dapat meluncur ke segala arah.
Memang catur modern menjadi lebih cepat dimainkan, tetapi tidak realistis seperti dunia nyata. Karena itu catur modern adalah main perang-perangan abstrak. Ratu yang sejatinya adalah wanita dengan perangai yang lemah lembut, justru menjadi pembunuh yang paling "sadis" di papan catur. Uskup yang kerjanya mengurusi gereja dan mengajarkan cinta kasih malah ikut berperang, tidak realistis bukan?
Yang jelas catur modern atau catur PERCASI (Pesatuan Catur Seluruh Indonesia) atau catur FIDE lebih cepat dimainkan dibandingkan dengan shatronj yang menghabiskan banyak waktu itu. Dan anda jangan menghubungkan permainan absrak ini dengan dunia nyata. Akan absrud bila anda bertanya: bagaimana mungkin dalam satu negri ada raja dan ratu sekaligus? Atau bertanya bagaimana mungkin prajurit naik pangkat menjadi ratu, bukankah prajurit itu pria sedangkan ratu itu wanita?
Sebagai penutup, untuk pembaca yang tidak mengharamkan catur. Lihat diagram catur dibawah ini: Â Putih giliran melangkah. Raja Hitam sendirian dikepung banyak musuh, seharusnya dapat di skak mat dalam 2 langkah dengan mudah , apakah demikian? Cobalah! apakah anda sebagai putih mampu melakukannya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI