[caption caption="Foto 3D DesoL dan Pebrianov di tepi pantai"]Â
Apa maksud 2 buah foto disusun sebelah-menyebelah(side by side = SBS) seperti diatas? Itu bukan gambar biasa, itu gambar 3 dimensi! Anda bakal terkejut melihat efek 3D yang wow dari foto itu. Kalau kita down load gambar tersebut di smartphone, kemudian gambar itu dilihat dengan teknik mata juling (cross eye), maka gambar tersebut akan terlihat 3 dimensi. Melihat dengan mata juling tidak perlu alat sama sekali, hanya perlu sedikit melatih mata kita. Foto SBS di layar komputer boleh jadi terlalu lebar untuk dilihat dengan mata juling, cara mengatasinya: perkecil gambar, zoom out browser anda!
Bisa juga gambar 3D tersebut dilihat dari jarak yang amat dekat. Mata kita tak mungkin melihat dari jarak yang amat dekat kecuali dibantu dua kaca pembesar(lensa), sebuah kaca pembesar untuk mata kiri dan lainnya untuk mata kanan. Melihat gambar 3D SBS dengan bantuan 2 buah kaca pembesar adalah cara yang digunakan google cardboard.
Saya tiba-tiba tertarik membuat foto 3D setelah perusahaan mesin pencari google meluncurkan google cardboard, yakni sebuah headset VR(Virtual Reality) yang dirakit sendiri menggunakan smartphone 6 inci, 2 buah lensa(kaca pembesar) dan kertas karton(=cardboard). Kemungkinan besar anda sudah mengenal google cardboard karena sudah banyak dibahas di berbagai media. Teknologi VR mulai dipopulerkan tahun ini (2016), ada kemungkinan akan booming beberapa tahun ke depan. Kini tersedia google cardboard secara online, harga paling murah sekitar 30 ribu rupiah. Kalaupun anda belum pernah mendengar tentang google cardboad silahkan baca tulisan saya:
Photo 3D Dengan Google Cardboard
Setelah membuat beberapa foto 3D untuk pertama kali saya berkesimpulan: Kegiatan ini sangat menarik, ini adalah "hobby baru" yang belum banyak dikenal di Indonesia. Padahal ini bukan hal baru, kegiatan ini sudah dikenal orang hampir 200 tahun yang lalu. Di internet kita bisa dapatkan foto 3D dari negara-negara lain (Indonesia??).
Foto 3D dibuat dengan menggunakan 2 buah kamera, satu kamera diletakkan di sebelah kiri dan kamera yang lainnya diletakkan di sebelah kanan(kamera stereograph). Antara kamera kiri dan kanan diberi jarak beberapa cm. Foto yang dihasilkan disusun sebelah menyebelah. Foto dari kamera kiri diletakkan disebelah kiri dan sebaliknya untuk foto dari kamera kanan di letakkan sebelah kanan. .
Kalaupun kita cuma punya sebuah kamera (seperti yang saya alami), kita bisa membuat foto 3D dengan memfoto 2 kali. Bidikan pertama untuk kamera kiri, kemudian kamera kita geser beberapa cm kekanan, bidik sekali lagi, ini untuk kamera kanan. Membuat foto 3D dengan kamera tungal hanya bisa dilakukan untuk objek diam seperti bunga, mobil, gedung dan lain-lain. Dengan hanya punya sebuah kamera kita tidak mungkin membuat foto 3D objek bergerak(misalnya manusia, binatang).
Saya tidak bisa buat foto 3D untuk objek orang, karena saya hanya punya satu kamera. Padahal amat menarik buat foto 3D dengan objek orang, misalnya foto pengantin (wedding). Tapi setidaknya saya tidak perlu terlalu kecewa karena ternyata kita bisa buat efek 3D untuk foto biasa. Sayapun mencoba buat efek 3D untuk foto DesoL dan Pebrianov yang berpose di tepi pantai. Hasilnya cukup wow! Foto tersebut dapat anda lihat di awal artikel ini!
Oke, saya akan menjelaskan bagaimana memberi effek 3D pada foto biasa. Namun berhubung saya memakai Cyrus, DesoL dan Pebrianov sebagai model, maka pembaca harap sabar dulu. Saya perlu perkenalkan mereka dulu!
Seperti yang telah saya katakan orang yang berpose di tepi pantai adalah seorang wanita bernama DesoL dan seorang pria bernama Pebrianov. Kalau anda pembaca setia kompasiana, terutama penggemar kanal fiksi pastinya mengenal kedua orang tersebut!