[caption caption="Peri Cantik"][/caption]
Aku telah lama menikmati menjadi Jomblo. Sejujurnya aku tidak ingin berlama-lama menjomblo. Aku ingin seperti kawan-kawan seusiaku yang sudah punya pacar, malahan ada temanku yang sudah menikah. Ya, aku menikmati menjadi jomlo, setiap malam minggu aku menghabiskan malam panjang dengan membaca-baca artikel di kompasian melalui koneksi internet di laptopku. Aku tertawa-tawa sendiri membaca artikel humor. Para kompasioner banyak yang punya bakat bikin artikel lucu-lucu. Bahkan artikel politikpun dapat disajikan dalam gaya humor membuat kita tersenyum-senyum ketika membacanya. Menghabiskan malam minggu dengan membaca artikel di kompasiana menang asik, memberi sedikit keceriaan. Namun itu semua tidak bisa mengobati rasa kesepianku, aku merindukan seseorang, ........merindukan mahluk cantik yang bisa membuatku lebih bahagia.
Walaupun wajahku tampan, tetapi sampai sekarang aku belum punya calon istri. Belum ada yang mau denganku. Mungkin benar apa yang dikatakan pak De Kartono. Modal tampan doang belum cukup, selain tampan aku perlu mapan, baik hati dan humoris agar cewek-cewek itu tertarik padaku. "Kapan ya aku mapan seperti pak De, selama ini aku masih jadi pecundang. Pantas cewek-cewek itu enggan dekat-dekat dengan ku", aku berdialog dengan diriku sendiri. Di tengah lamunanku tiba-tiba muncul peri cantik bersayap seperti kupu-kupu dihadapanku. Tentu saja aku kaget bukan kepalang dengan kemunculan peri cantik yang tiba-tiba itu.
Peri cantik (PC):"Aku tahu kegalauanmu kamu ingin punya pacar bukan?"
"Benar peri cantik, aku ingin punya pacar, tapi tidak ada cewek yang mau denganku. Aku memang tampan tetapi ternyata cewek itu senang dengan cowok yang tampan dan mapan seperti pak De Kartono. Sekarang aku belum mapan, jadi tak ada cewek yang mau denganku!"
PC: "Jangan kuatir aku akan pelet cewek yang kamu inginkan, ilmu peletku sangat ampuh, siapapun cewek yang aku pelet pasti klepek-klepek tergila-gila dengan mu"
"Betulkah peri cantik? tolong peletkan cewek untukku, biar dia tergila-gila dengan ku!"
PC:"Baiklah aku akan pelet cewek untukmu. Dalam buku yang aku pegang tertulis 5 nama cewek temanmu. Pilihlah sesukamu! aturan mainnya begini: Di setiap lembar buku aku tulis nama cewek. Bukalah selembar-demi selembar, bila pada halaman itu tertulis nama cewek yang bukan pilihanmu sobek kertas tersebut dan buang ke tempat sampah. Bila engkau sudah menemukan cewek pujaanmu, berikan itu kepadaku maka akan aku pelet dia! Sekali lagi ingat aturan mainnya: Buka selembar demi selembar, bila pada lembaran tersebut terdapat nama cewek yang tidak kamu sukai sobeklah kertas itu dan buang ke tempat sampah! Apa yang ada di tempat sampah tidak boleh di pungut lagi."
Wah hebat peri cantik ini pikirku, dia tahu nama 5 orang cewek temanku. Peri cantik ini pasti sering mengintip buku harianku makanya ia sampai tahu kegalauan hatiku dan cewek-cewek temanku. Peri cantik nan sakit, bisa menyihir pangeran berubah menjadi katak. Itulah dongeng tentang peri cantik yang aku baca saat masih anak-anak. Sekarang peri cantik itu benar-benar ada di depanku. Dan dengan kesaktiannya ia akan membuat cewek tergila-gila denganku! Tapi mengapa harus ada aturan main segala? Inikan bukan sepak bola. "Sudahlah turuti saya kemauan peri cantik!", pikirku.
PC:"ini buku yang didalamnya tertulis nama 5 cewek, cepatlah pilih salah satu!"
Akupun mengulurkan tangan menerima buku dari tangan peri cantik. Buku yang didalamnya tertulis nama 5 orang cewek! Pelan-pelan Aku buka buku itu. Ternyata pada halaman pertama tertulis cewek yang bernama A. Yaitu inisial dari Ani. Memang A adalah cewek yang selama ini aku taksir. Anak ini sholeh. Tentu sangat menyenangkan mempunyai Istri yang sholeh. Ia tidak menuntut kemewahan dunia. Selalu mengingatkan aku, agar aku berada di jalan yang benar. Istri yang sholeh selalu setia dan penurut kepada suami.
Akankah aku memilih A cewek yang sholeh itu? Tapi aku penasaran bukankah masih ada 4 orang cewek lagi? Ah, aku ingin pilih yang lain, yang lebih baik. Ya, aku ingin memilih yang lain, siapa tahu dapat yang lebih baik. Maka lembar kertas yang bertuliskan A itu aku sobek dan di buang ke tempat sampah. Ternyata pada halaman kedua tertulis cewek yang bernama B. Yaitu inisial dari Bety. Memang B adalah cewek yang selama ini aku taksir. Anak ini soleh dan pandai memasak. Tentulah sangat menyenangkan punya istri yang sholeh dan pandai memasak. Bisa hemat anggaran biaya, tak perlu jajan di restoran. Lagi pula aku pasti betah dirumah dengan makanan yang enak-enak.
Akankah aku memilih B cewek yang sholeh dan pandai memasak itu? Tapi aku penararan bukankah masih ada 3 orang cewek lagi? Aku ingin pilih yang lain, siapa tahu dapat pilihan yang lebih baik. Maka lembar kertas yang bertuliskan B itu aku sobek dan buang ke tempat sampah. Ternyata pada halaman ke tiga tertulis cewek bernama C. Yaitu inisial dari Chelsia. Memang aku sangat tertarik dengan C. Anak ini, sholeh, pandai memasak dan cerdas. Tentulah sangat menyenangkan punya istri yang sholeh, pandai memasak dan cerdas. Saya tidak perlu capek-capek mikir, biarlah istri saya yang cerdas itu memikirkan semua persoalan rumah tangga.
Akankah aku memilih C cewek yang sholeh, pandai memasak dan cerdas? Aha, kini aku tahu, si peri cantik mengurutkan nama-nama cewek itu menurut inisial. Mungkinkah cewek pada halaman ke-4 bernama D. Suatu inisial yang tak perlu saya sebutkan nama sebenarnya. Saya sangat malu menyebutnya! Siapa yang tidak menginginkan D? Cewek yang sholeh, pandai memasak, cerdas, cantik dan sexy?? Semua cowok tergila-gila dengan D. Mereka berlomba-lomba merebut hati D. Aku juga kasmaran dengan D, tapi apa dayaku semua sainganku cowok-cowok keren. Pastilah aku kalah bersaing dengan mereka. Namun kali ini pasti tidak! Peri cantik akan memelet D agar ia tergila-gila padaku. Tapi seharusnya aku cukup puas dengan C saja, jangan berspekulasi untuk memilih cewek berikutnya. Apa boleh buat, aku tak tahan godaan, aku begitu menginginkan cewek cantik dan sexy. Maka pelan-pelan lembar kertas bertuliskan C aku sobek dan kubuang ke tempat sampah! Tapi benarkah cewek berikutnya adalah D seperti yang aku harapkan??
Dan......, ternyata halaman ke empat adalah benar-benar D seperti yang kuduga semula. D adalah cewek yang sholeh, pandai memasak, cerdas, cantik dan sexy. Inilah cewek pilihanku yang sejati. Aku akan menyuruh peri cantik memelet D agar ia tergila-gila padaku. Saingan-sainganku pasti gigit jari. D tidak tertarik dengan kalian, D hanya tertarik padaku berkat pelet sakti sang peri cantik.
Tapi, hei tunggu dulu! Masih ada pilihan halaman ke 5 atau pilihan terakhir. Pilihan terakhir pastilah cewek temanku yang bernama E. Yaitu inisial dari Erni. E adalah cewek yang sholeh, pandai memasak, cerdas, cantik, sexy dan kaya. Sebenarnya aku kurang tertarik dengan E. Cewek bernama E ini memang ia cantik. Tapi bagiku D begitu menggairahkan, ia punya bibir yang tipis, bergincu merah dan sangat sensual itulah yang paling aku suka dari D! Tapi E adalah cewek yang kaya. Kalau dapat cewek yang kaya tentu sangat menyenangkan aku tak harus bekerja pikirku! Disini aku merenung cukup lama antara memilih D yang mempunyai bibir sensual atau E yang kaya. Aku merenung cukup lama hampir 20 menit lamanya tanpa mampu memutuskan memilih D atau E.
PC: "Cepat pilih yang mana atau aku akan pergi!"
Rupanya sang peri cantik sudah tidak sabar. Ya sudah aku pilih lembar berikutnya saja, pilih E cewek yang sholeh, pandai memasak, cerdas, cantik, sexy dan kaya. Aku sobek lembar yang bertuliskan D dan kubuang ke tempat sampah. Aku berharap lembar terakhir adalah benar-benar E. Tapi yang membuat aku kaget dan kecewa ternyata lembar terakhir bukanlah bertuliskan nama E namun bertuliskan demikian:
"KALAU KAMU MEMILIH HALAMAN INI, ARTINYA KAMU ADALAH COWOK YANG AMAT EGOIS, KAMU INGIN MENIKAH KARENA KAMU INGIN MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN, INI SANGAT EGOIS. CEWEK YANG KAMU NIKAHI PASTI AKAN SANGAT MENDERITA. MENIKAH BUKAN UNTUK MENCARI KEBAHAGIAAN, TAPI BERKORBAN UNTUK MEMBAHAGIAKAN DAN MENCINTAI CEWEK PASANGANMU. PERKAWINAN MU TIDAK AKAN BAHAGIA KARENA KAMU TERLALU MENUNTUT PASANGANMU SEMPURNA. MENCINTAI ARTINYA MENERIMA PASANGANMU APA ADANYA. Aku tidak mau memelet satu orang cewekpun untukmu, aku tidak rela ada seorang cewekpun menderita menikah dengan mu.
Â
Sekian pernyataan dari peri cantik.
Setelah tahu aku memilih halaman terlarang, peri cantik ngambek dan langsung kabur. "Tunggu dulu peri cantik! Jangan pergi dulu, Aku tidak jadi pilih halaman terakhir, aku memilih lembar bertuliskan D. Ini kupungut kembali dari tempat sampah! Tolong pelet D agar ia tergila-gila denganku! "
PC: "Sudah kubilang aturan mainnya yang sudah dibuang ke tempat sampah tidak boleh dipungut kembali!"
Peri cantikpun kabur meninggalkanku dan langsung terbang hilang dari pandanganku. Yah, gagal deh mimpiku punya cewek yang sholeh, pandai memasak, cerdas, cantik, sexy dan mempunyai bibir sensual, tipis bergincu merah yang bernama D. Iiih sebel bangetz!!! Rupanya peri cantik datang hanya untuk menggolok-olok diriku! Ya sudahlah tak mengapa. Tapi hari ini aku dapat ilmu yang berharga dari peri cantik. Selama ini mind set ku telah keliru. Ternyata menurut peri cantik menikah itu bukan untuk mendapatkan kebahagiaan tapi berkorban untuk membahagiakan pasangan kita. Aku paham sekarang peri cantik! Kalau suami menderita berkorban untuk membahagiakan istri. Begitu pula sebaliknya istri menderita berkorban untuk membahagiakan suaminya. Maka mereka berdua akan bahagia. Bukan begitu peri cantik?
Lagi pula ngapain aku ingin memelet cewek segala. Cewek tidak menyukai cowok pecundang macam diriku. Aku harus jadi pemenang. Aku tidak mau jadi pecundang lagi. Mulai hari ini aku akan terus menempa diri agar dari hari ke hari aku semakin terampil. Aku yakin suatu hari aku menjadi cowok pemenang bukan pecundang lagi. Kelak cewek-cewek akan tertarik padaku. Tak perlu ilmu pelet segala. Mulai sekarang tak usah aku pikirkan A, B, C, D atau E sekalipun. Kalau memang jodoh tak akan lari kemana!
Tiba-tiba ada orang yang menepuk punggungku. "Hai, sadar! jangan bengong melulu nanti kesambet setan!". Ternyata itu adalah Anton sahabatku. Rupanya aku melamun sedari tadi di depan laptop, menghayal bertemu dengan peri cantik! "Ayo kita main catur!", ajak Anton. "Ayo siapa takut!", jawabku. Kamipun menikmati masa jomblo kami dengan main catur. Kami menghabiskan malam minggu itu dengan bermain catur hingga lewat tengah malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H