Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Venus dan Jupiter Terlihat di Langit, Ini Kata Galileo

1 Juli 2015   09:09 Diperbarui: 1 Juli 2015   09:36 13875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galileo-Galilei (www.documentarytube.com)

Bulan puasa ini kita disuguhkan pertunjukan istimewa di langit: Planet Venus tampak bergerak mendekati planet Jupiter. Fenomena ini kita sebut istimewa karena Venus merupakan "bintang" paling terang yang berada pada jarak yang sangat dekat dengan Jupiter, "bintang" nomor 2 paling terang. Penulis berhasil memotret planet Venus dan planet Jupiter kemarin malam tanggal 30 Juni 2015 di kota Bandung. Selepas magrib di kota Bandung diliputi kabut sehingga langit tak tampak bintang barang sebuahpun. Namun di langit sebelah barat tampak dua titik cahaya terang. Itulah Venus dan Jupiter. Kabut boleh menutupi bintang-bintang, tetapi ternyata cahaya Venus dan cahaya Jupiter berhasil menembus kabut. Tampak Venus dan Jupiter berada di celah antara pohon jambu (kiri) dan pohon nangka (kanan).

[caption caption="Venus jupiter near conjunction 30 july 2015" ]

[/caption]

Jangan lupa anda saksikan pada malam ini tanggal 1 Juli 2015 atau purnama 14 Ramadhan 1436. Venus dan Jupiter akan berada pada jarak terdekatnya (konjungsi). Melihatnya selepas magrib, di sebelah barat arah matahari terbenam atau berlawanan arah dengan bulan purnama. Kalau anda dapat melihat dua titik sangat cemerlang, itulah Venus dan Jupiter. Lihatlah selepas magrib ketika langit mulai gelap, bila anda terlambat melihatnya, misalnya jam 8 malam (20:00) posisi Venus dan Jupiter sudah sangat rendah. Nanti malam Venus dan Jupiter berada sangat dekat kira-kira setengah piringan bulan!

Planet Venus dan Jupiter mempunyai arti penting dalam sejarah sain, khususnya astronomi, berikut ini kisahnya:

Manusia mampu menciptakan pesawat terbang, manusia dapat menempatkan satelit pada orbitnya, karena mereka menguasai ilmu mekanika yang dirumuskan oleh Newton. Kini wilayah-wilayah yang saling berjauhan dapat dihubungkan dengan pesawat terbang. Ternyata, komputer-komputer di pabrik pesawat terbang seperti Airbus atau Boeing haruslah menyertakan hukum-hukum Newton agar si komputer dapat melakukan komputasi dalam merancang pesawat. Bahkan anda tidak mungkin membaca tulisan ini bila manusia tidak mengenal hukum Newton. Apa sebab demikian? Untuk membaca tulisan ini perlu satelit komunikasi, padahal untuk dapat menempatkan satelit nun jauh di luar angkasa, kita perlu menguasai hukum newton. Tanpa satelit komunikasi kita tidak bisa melihat siaran langsung pertandingan sepak bola piala dunia.

Betapa besar pengaruh Newton bagi peradaban manusia. Menurut pengakuan Newton sendiri, bahwa ia menemukan hukum mekanika karena berdiri di atas "punggung raksasa" sehingga dapat memandang cakrawala. "Punggung raksasa" yang dimaksud oleh Newton tak lain adalah temuan-temuan Galileo. Yang menarik, salah satu temuan terbesar Galileo didapat ketika ia meneropong planet Venus dan Jupiter, planet-planet yang kehadirannya dapat kita saksikan petang nanti. Untuk menyambut kehadiran kedua planet, mari kita mengenang apa yang dilakukan Galileo terhadap kedua planet tadi.

Planet Venus Seperti yang Dilihat Galileo

Ada banyak nama untuk planet Venus: bintang kejora, bintang fajar, bintang timur dan lain-lain. Dinamakan bintang fajar atau bintang timur karena bintang yang sangat cemerlang ini terlihat di sebelah timur menyambut datangnya fajar. Walau terlihat cemerlang, sebenarnya planet tidak memancarkan cahaya, melainkan cahaya planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh planet tersebut.

 Sebenarnya Venus tidak selalu terlihat di sebelah timur menyambut datangnya fajar. Pada rentang waktu tertentu Venus terlihat di sebelah timur sebelum fajar dan pada rentang waktu yang lain terlihat di sebelah barat saat matahari terbenam. Planet Venus yang akan kita lihat nanti malam, adalah planet Venus yang terlihat disebelah barat setelah matahari terbenam. 

Planet Venus selalu terlihat dekat dengan matahari, ia bisa berada di sebelah timur matahari (maka terlihat setelah magrib). Ia bisa berada di sebelah barat matahari (maka terlihat sebelum fajar). Karena Venus "menari" bolak-balik timur-baratnya matahari, orang zaman dahulu percaya Venus bergerak melingkar di depan matahari. Teori seperti ini dipelopori oleh Ptolemy yang hidup sekitar tahun 150an Masehi.

Galileo termasuk orang yang pertama kali meneliti benda langit menggunakan teropong. Ketika Galileo meneropong Venus pada September 1610, beliau mendapat temuan: Ternyata Venus tampak mempunyai fase seperti bulan. Venus bisa terlihat sabit, separuh atau purnama. Kalau nanti malam anda melihat Venus dengan teropong, Venus akan terlihat dalam fase separuh. Dengan mata telanjang Venus cuma terlihat sebagai titik cahaya selayaknya bintang.

Galileo menemukan, ternyata anggapan Ptolemy bahwa Venus "menari" di depan matahari adalah salah!! Venus bukan menari di depan matahari, melainkan Venus menari mengelilingi matahari. Venus tak mungkin menari di depan matahari, bila demikian Venus akan selalu terlihat sabit. Venus tak mungkin pula menari di belakang matahari, bila demikian Venus akan selalu terlihat purnama. Yang benar, Venus mengelilingi matahari! Ketika Venus ada di depan matahari ia terlihat sabit, sedangkan ketika ia ada di belakang matahari ia terlihat purnama.

[caption caption="phase Venus menurut model Ptolemy dan model Copernicus" ]

[/caption]

Pada zaman Galileo, sudah ribuan tahun orang percaya dogma bahwa semua benda langit mengelilingi bumi. Matahari, bulan dan planet-planet bergerak mengeliling bumi. Waktu itu anggapan orang terhadap bumi benar-benar super-narsis. Orang percaya bumi adalah planet di mana semua benda langit "harus" mengelilingi bumi, tak terkecuali Venus. Dengan temuan fase Venus, Galileo mematahkan dogma yang dipercaya ribuan tahun oleh umat manusia. Ternyata Venus bergerak mengelilingi matahari!!!

Planet Jupiter Seperti yang Dilihat Galileo

Sekarang kita tahu Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Selain itu Jupiter adalah planet yang banyak bulannya (satelit alam). Galileo adalah orang yang pertama kali menemukan 4 buah bulan Jupiter. Pada tanggal 7 Januari 1610, Galileo dengan menggunakan teropong, mendapatkan tiga "bintang" di sekitar Jupiter. Bintang tersebut tidak terlihat dengan mata telanjang saking redup dan kecilnya. Awalnya Galileo menyangka ketiganya adalah bintang. Dari pengamatan pada hari-hari selanjutnya disimpulkan, ternyata itu bukan bintang, melainkan bulan dari Jupiter. Ketiga bulan tersebut terlihat mengorbit mengelilingi Jupiter. Pada tanggal 10 Januari 1610 salah satu bulan Jupiter terlihat hilang bersembunyi di belakang Jupiter dalam perjalanannya mengorbit Jupiter. Pada 13 Januari 1610 Galileo menemukan bulan yang ke empat. Sekarang kita menamai 4 buah bulan Jupiter temuan Galileo sebagai: Lo, Europa, Ganymede dan Calistro.

[caption caption="Planet Jupiter dan beberapa bulannya" ]

[/caption]

Sekali lagi temuan beberapa buah bulan Jupiter oleh Galileo, mematahkan dogma bumi sebagai planet super narsis bahwa semua benda langit harus mengelilingi bumi.

Planet Super yang Turun Tahta

Semasa Galileo hidup, dunia astromomi dihebohkan oleh teori Copernicus (1473 - 1543). Menurut teori Copernicus bumi dan planet-planet beredar mengeliligi matahari (heliocentris). Padahal pada masa itu orang percaya bumilah pusat alam semesta. Teori bumi sebagai planet super narsis ini (geocentris) dikukuhkan oleh Ptolemy sekitar tahun 150an Masehi.

Gerak planet mengelilingi bumi menurut Ptolemy amat rumit. Sambil mengelilingi bumi, planet "menari" pula dalam lingkaran kecil. Copernicus menawarkan teori alternatif: semua planet termasuk bumi bergerak mengelilingi matahari (heliocentris). Teori gerak planet yang semula rumit dibuat sangat sederhana oleh Copernicus. Namun teori gerak planet yang sederhana ala Copernicus ini, harus mengorbankan "martabat bumi" yang sudah ribuan tahun "merasa" dirinya sebagai planet super. Kini bumi harus turun tahta menjadi planet biasa, sama seperti planet lainnya yang bergerak mengelilingi matahari.

Menurunkan tahta planet-super-narsis yang telah dipercaya selama ribuan tahun tentu tidak mudah. Copernicus dianggap sesat dan menistakan martabat manusia. Banyak orang tidak percaya teori Copernicus. Kalau Copernicus benar, apa buktinya?

Galileo termasuk orang yang mempercayai teori Copernicus. Melalui fakta yang ditemukan Galileo bahwa Venus beredar mengelilingi matahari, orang mulai percaya planet-planet lain juga beredar mengelilingi matahari. Melalui temuan-temuan oleh ilmuwan-ilmuwan lain setelah Galileo, di antaranya Tycho Brahe(1546-1601), Yohanes Kepler(1571-1630), Newton(1687), James Bradley(1729), Friedrich Bessel(1838) dan lainnya, akhirnya dapat dibuktikan bahwa benar bumi beserta planet lain mengelilingi matahari seperti yang diusulkan oleh Copernicus.

Adalah Newton sebagai ilmuwan genius menemukan hukum-hukum mekanika yang dapat menerangkan gerak planet-planet tersebut. Temuan Newton ternyata membuat revolusi terhadap kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Teori bumi sebagai planet-super-narsis telah menjerumuskan manusia dalam kegelapan selama ribuan tahun. Menurunkan tahta bumi dari planet super menjadi hanya "debu" di alam semesta ternyata membawa manusia dalam pencerahan.

Hadirnya planet Venus dan Jupiter pada bulan Ramadhan kali ini, mungkin hendak menegur kita. Selama ini di hati kita bertahta "aku mau". Teori "aku mau" telah menjerumuskan kita dalam "zaman kegelapan". Buktinya kita berperilaku korup sehingga mengakibatkan carut-marutnya negara ini. Sudah seharusnya kita menurunkan tahta "aku mau" dan diganti dengan "Allah mau", dengan demikian akan terjadi revolusi mental yang membawa negara kita ke dalam pencerahan. Semoga dengan menjalankan ibadah puasa, kita dapat menurunkan tahta "aku mau" yang amat sangat susah dilengserkan ini. Selamat menunaikan ibadah puasa! Semoga kita semua dapat melengserkan tahta "aku mau".

Terimakasih telah berkunjung, kalau anda berminat dengan astonomi silahkan berkunjung ke web blog saya http://www.petabandung.net/kiblat/bulan-bintang.php

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei dan bacaan lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun