Mohon tunggu...
Halimah Saadiyah
Halimah Saadiyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - long life learned

Halimah loved self-development content, history, international relations, and political content.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jika Aku Menjadi Menteri Agama

3 Agustus 2018   21:00 Diperbarui: 3 Agustus 2018   21:24 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tidak lupa pula jikalau aku jadi menteri agama, diriku akan mengundang perwakilan tokoh-tokoh agama dari seluruh agama di Indonesia untuk tidak bosan-bosan mengingatkan kepada jamaahnya. Baik dalam kesempatan apapun. Mungkin mengingatkan akan mengklarrifikasi suatu berita adalah hal yang sepele namun bila hal itu tidak dilakukan maka akan berdampak cukup serius dalam berkehidupan apalagi yang menyangkut tentang agama.

Memang mengemban tugas menjadi menteri, terlebih lagi menteri agama bukan lah hal yang mudah. Namun jikalau kita tetap pada rasa toleransi dan bersifat netral guna menjaga kebhinnekaan maka hal tersebut sedikit ringan. Bila aku jadi menteri agama, langkah selanjutnya bila aku menjadi menteri agama ialah bercengkrama dengan perwakilan tokoh agama di tiap-tiap daerah. 

Mendengar keluh kesah dan mencari jalan keluar dari masalah. Bila kita saling membagi cerita akan suatu masalah, beban masalah tersebut kelak akan ringan dan kita bisa untuk menjadi solusi terbaik. Seiring dengan pesatnya teknologi, langkah guna mencegah ujaran-ujaran yang menyudutkan suatu kelompok atau ras dengan mengontrol sistem pada penggunaan internet. 

Sistem tersebut bekerja pada kata-kata atau kalimat yang mengandung unsur-unsur agama. Maka kami selaku pihak kementrian agama akan membaca setiap artikel tersebut dan mengklarifikasi apakah artikel tersebut benar atau melainkan ujaran kebencian semata yang tiada buktinya.

Dan permasalahan pada beberapa tahun ini yang turut menjadi perhatian ialah perilaku masyarakat dalam bersosial media. Kebanyakan daripada masyarakat kini kurang beretika dalam bersosial media. Mereka melakukan hal yang tidak mencerminkan masyarakat Indonesia yang saling bertoleransi, saling empati dan saling menghormati. Sebagian netizen melakukan hal-hal yang kerap menimbulkan kesalahpahamaan dan cenderung membuat suatu permasalahan di akibatkan tiada etika dalam bersosial media. 

Seperti membuat ujaran kebencian dikarenakan adanya hal sepele ataupun dikarenakan adanya perbedaan dalam keyakinan akan suatu pemimpin dapat menjadi awal mula suatu ujaran kebencian. Saling mengadu domba dan bertingkah layaknya merasa paling benar dibandingkan apapun. 

Sikap seperti ini bila terus dibiarkan dan tiada kesadaran oleh para netizen akan berdampak pada kerukunan dan keharmonisan bernegara. Ujaran kebencian ini, bila tidak disikapi akan berdampak pada perceraian tali-tali kesatuan seluruh masyarakat di negeri ini. Ujaran kebencian yang mengandung unsur suku, ras, bangsa, bahasa dan lain-lain sungguh menjadi ironi untuk bangsa ini. 

Kini, ujaran-ujaran kebencian yang di beredar di internet dipengaruhi oleh sekelompok orang yang berniat buruk guna menjatuhkan atau menyebarkan maksud-maksud tertentu. 

Bila aku menjadi menteri agama, diriku akan membuat suatu system dimana bila terdapat seseorang yang memberikan ujaran-ujaran seperti menjatuhkan suatu individu atau kelompok yang berbau kata-kata agama maka system tersebut akan secara langsung menghapusnya atau bahkan tidak mengunggahnya dalam laman komentar apapun. 

Kementrian Agama akan bekerja sama dengan pihak terkait seperti Kementrian Teknologi dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri yang berkonsentrasi pada Direktoral Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil melihat siapa oknum-oknum yang membuat kebhinekaan Indonesia terganggu.

Itulah andai-andai diriku bila aku menjadi seorang menteri agama. Mungkin untuk merealisasikannya perlu waktu yang lama dikarenakan berbagai faktor dan rintangan. Namun, satu hal yang bisa diriku sampaikan ialah teruslah bertoleransi dan menghargai kepada sesama. Karena sesungguhnya perbedaan merupakan hal yang indah, dan Tuhan suka bilamana kita sebagai manusia tetap teguh saling mengasih dan menghargai kepada seluruh makhluk ciptaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun