Mohon tunggu...
Saad AhyatHasan
Saad AhyatHasan Mohon Tunggu... Relawan - Full-time father. Part time web developer and blogger.

Menulis untuk berpikir dan berbagi pemikiran. Bisa ditemui di kamuitubeda.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Regenerasi Petani: Memaksimalkan Peran Pendidikan dan Teknologi

22 Mei 2019   23:05 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:24 2931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: antarafoto.com

Maka dari itu, salah satu solusi untuk mengatasi minimnya kepemilikan lahan di kalangan anak muda adalah membangun sebuah ekosistem yang memungkinkan para anak muda (khususnya para sarjana pertanian) untuk bisa berkolaborasi dan menjalin kerja sama dengan pemilik lahan dan investor. Dengan begitu, para sarjana pertanian tidak akan lagi dipusingkan oleh minimnya akses kepada permodalan dan lahan ketika ingin fokus berkarir di dunia pertanian.

Selain itu, keberadaan teknologi juga memudahkan akses kepada pasar. Jika selama ini produk pertanian seringkali dipasarkan dalam wilayah sekitar tempat panen, ke depan target pasar produk pertanian kita harus lebih luas lagi. Kalau bisa sampai level internasional. Karena dengan adanya internet, peluang untuk bisa mengekspor hasil olahan produk pertanian itu sangat terbuka lebar. Selain itu, keberadaan internet dan e-commerce juga memungkinkan petani rumahan bisa memasarkan hasil produksinya dengan lebih mudah.

2.3. Melakukan Kampanye Secara Intensif Melalui Social Media

Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk menarik minat generasi muda kepada dunia pertanian adalah dengan melakukan kampanye secara masif di social media. 

Apa saja yang perlu dikampanyekan? 

1. Kemajuan yang sudah dicapai di bidang pertanian

Salah satu yang perlu dikampanyekan kepada generasi muda adalah perubahan-perubahan positif yang sudah dilakukan oleh pemerintah selama ini. Mulai dari solusi masalah permodalan, solusi masalah keterbatasan lahan, solusi masalah irigasi, solusi masalah gagal panen, dan seterusnya. 

Saya yakin pemerintah selama ini sudah melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah-masalah umum yang saya sebutkan di atas. Tinggal bagaimana cara pemerintah mengampanyekan perubahan-perubahan tersebut agar diketahui oleh masyarakat. Salah satu cara yang menurut saya paling efektif di era social media seperti sekarang adalah dengan menggandeng para content creator.

Selain content creator, pemerintah juga harus menggandeng LSM, Ormas, maupun gerakan sosial di bidang pertanian seperti halnya Indonesia Berkebun untuk semakin aktif mengampanyekan pertanian kepada pemuda.

2. Kisah sukses petani muda

Yang perlu dikampanyekan selanjutnya adalah kisah sukses para petani muda. Karena secara psikologi, kita lebih mudah percaya jika sudah ada bukti. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sebuah ajang kompetisi petani muda tiap tahun seperti yang dilakukan dutapetanimuda.id. Sejauh ini, duta petani muda masih kurang gaungnya. Maka dari itu, pemerintah harus ikut andil dan mengundang media, influencer, dan content creator, untuk mengabarkannya.

Selanjutnya para petani muda ini harus diberikan ruang untuk bisa dikenal dan diberikan kemudahan akses untuk bisa berorganisasi. Sehingga mereka bisa saling bertukar ide satu sama lain dan menyebarkan semangatnya kepada yang lain. Untuk masalah organisasi ini, saya mengapresiasi pemerintah yang sudah membuat Peraturan Menteri Pertanian NOMOR07/Permentan/OT.140/1/2013. Karena di sana, pemerintah sudah menjelaskan setidaknya ada 3 organisasi tani di kalangan pemuda, Taruna Bumi, Taruna Tani, dan Petani Muda Wirausaha. Sayangnya, organisasi-organisasi ini tidak begitu terasa gaungnya di kalangan pemuda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun