Saat matahari dengan sinarnya bisa kulihat, saat itu pula suasana ramai itu mulai tumbuh. Ini seperti ancaman bagiku.
Dan benar saja, kini yang sepi itu telah memudar lalu ramai menguasainya. Sempat berpikir untuk mundur lalu kabur.
Entah takut, entah apa aku pun tak paham. Yang pasti aku tak suka.
Tapi aku tak mau kalah. Tak ingin kalah dengan keadaan. Aku harus bertahan sampai pada waktu yang telah kujadwalkan.
Mungkin rasanya tak akan sesulit ini jika ada temannya.
Dan secara perlahan, aku berdamai dengan keadaan (ramai) ini. Alhamdulillah, bisa juga aku menikmatinya. Meski tetap pada akhirnya aku masih pada tidak menyukainya (ramai).
Sungguh, tak ada yang sia-sia.
Dari awal menikmati dengan keadaan sepi, lalu merasa terancam dengan perubahan keadaan, hingga pada akhirnya bisa berdamai dan menikmati keadaan yang berubah itu. Banyak hal yang menjadi sumber inspirasi.
Mungkin, jika aku tak bertahan di keadaan itu, tak akan ada tulisan ini.
Dan salah satu kisah yang kutatap di sana adalah kisah dua insan yang berhasil menjaga cintanya, hingga aku dapat melihat kisah mereka menikmati hari tua bersama. Mungkin anak-anaknya sudah dewasa, sudah menjadi orang-rang yang sukses.
Dari kisah itu ada satu hal yang kuinginkan. Aku ingin Mamah dan Bapak pun bisa menikmati hari tuanya, bahagia bersama. Setelah sekian lama ini, bagitu banyak perjuangan, pengorbanan, jalan berliku yang mereka lalui untuk kebaikan masa depan anak-anaknya. Maka aku ingin di masa tuanya mereka bisa bersama bahagia.