Saat saya mengisi 13 liter, seharusnya bisa menempuh 221 kilometer, tapi indikator bensin sudah berkedip ketika baru nempuh jarak 200 kilometer, minus 21 kilometer. Tapi ini masih subjektif, bisa jadi saya yang terlalu cepat mengisi BBM.
Cara yang saya lakukan memang tidak terlalu valid, ada satu cara yang mendekati valid selain tentunya pemeriksaan lab, begini caranya.
Langkah awal adalah, setting kilometer atau trip perjalanan di angka NOL, lalu isi bensin secara full sampai luber. Lalu langkah selanjutnya adalah gunakan kendaraan sewajarnya dengan pemakaian sehari-hari.Â
Setelah jalan 100-200 kilometer, kembali isi BBM secara full. Kemudian catat berapa liter pengisian kedua kali ini. Dan langkah penting selanjutnya adalah melakukan perhitungan.
Total kilometer yang sudah dijalani, dibagi jumlah liter pengisian kedua kali, ingat ya, bukan jumlah liter saat mengisi pertama kali.
Misal jaraknya 150 kilometer, lalu dibagi 10 liter pengisian kedua, hasilnya 15. Artinya rasio bahan bakar 1:15 (1 liter untuk penggunaan 15 kilometer).
Nah, tinggal dianalisa sesuai tipe kendaraan masing-masing, apakah sudah sesuai dengan standar penggunaan harian atau tidak.Â
Kalau sudah coba mengetes dengan cara di atas, kabarin ya dan kasih tahu hasilnya seperti apa. Apakah benar kualitas Pertalite turun secara signifikan atau tidak?
Apakah normal atau ada perbedaan sebelum dan sesudah kenaikan?
Sekalipun ada perbedaan, jangan langsung ambil kesimpulan bahwa kualitas pertalite menurun. Sebab  gaya berkendara, kondisi lalu lintas, dan kondisi mesin mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Selamat mencoba...