Kang Pepih Nugraha (Kembali) Pamit Jadi Admin Kompasiana
Kembali pamit...? Memang kang pepih pernah meninggalkan kompasiana..?. Saya jawab "Pernah".
Itu terjadi pada tahun 2011, saat Kompasiana berumur 3 tahun, kang pepih di tugaskan di salah satu unit Kompas Gramedia Grup (kalau tidak salah Kompas.com).
Dan sekarang saat kompasiana berumur 8 tahun, kang Pepih kembali pamit mundur, kali ini bukan di tugaskan oleh korporasi tapi karena dorongan pribadi. Ini buktinya.
Kita Tidak perlu mencari tahu motif dari mundurnya kang pepih dari Kompasiana, karena itu adalah ranah pribadi sang punggawa kompasiana.
Saya adalah penduduk baru di kompasiana, tidak lebih dari 3 tahun saya bergabung dan menulis di blog keroyokan terbesar di Indonesia ini.
Di beberapa event atau saat bertandang ke markas Kompasiana di palmerah barat, saya beberapa kali bertemu dengan Kang Pepih. Kami tidak terlalu dekat, tidak sedekat dengan admin kompasiana yang lain. Mungkin karena jarak umur yang cukup jauh, jadi saya agak canggung dan bingung memulai obrolan darimana saat kami bertemu.
Dan menurut seseorang yang pernah bekerja sama dengan kang pepih, kesan pertama pria kelahiran Tasikmalaya ini memang terlihat serius, berwibawa tapi terbuka. Sifat terbuka kang Pepih telihat dari pintu ruangan kantornya di Kompasiana yang selalu terbuka (dalam arti sesungguhnya), sehingga memberi kesan kepada timnya "kalau perlu sesuatu hubungi saya langsung".
Saya justru mengenal kang Pepih dari celotehan di linimasa FB. Beberapa statusnya membuat saya tersenyum sendiri, bahasanya ringan, dan topik yang fresh. Dengan kemampuannya menulis, kang Pepih kadang mengajak kita memandang satu masalah dari sudut pandangan berbeda.
Yang cukup unik adalah, saat saya tahu kang Pepih menggemari warna Pink/merah muda. Saya sih belum permah melihat secara langsung kang Pepih menggunakan kemeja atau kaos warna pink. Tapi ada cowok yang suka warna ungu seperti saya saja sudah merupakan ke ajaiban, trus ada cowo yang suka warna pink..? Sungguh luar biasa.
Saya tidak mempermasalahkan kemana Kang Pepih akan berlabuh selepas dari Kompasiana, karena talenta seorang Pepih Nugraha bisa memungkinkan berada di mana saja dia mau.
Lalu bagaimana dengan Kompasiana..?.
Kompasiana awalnya sebuah rubrik di kompas cetak yang di tulis oleh PK.Ojong. isinya tentang permasalahan yang sedang terjadi saat itu. Tulisan PK.Ojong di rubrik Kompasiana pun sudah pernah di bukukan.
Berbicara masalah buku, saya jadi teringat kompasianer muda Syifa Annisa, yang beberapa waktu lalu dengan antusias memposting di linimasa FB, saat dirinya menemukan buku Pk.Ojong berjudul Kompasiana. Buku ini ditemukan di sebuah lapak buku bekas di daerah Blok M. Seru..!.
Kompasiana saya yakin akan terus bertahan, dukungan kompasianer sangat nyata di setiap event. Semangat mereka tidak pernah luruh untuk menulis di kompasiana.
Kesetiaan dan ketulusan kompasianer harus di sikapi serius oleh semua punggawa admin di kompasiana dan management, jadikan mereka semua sahabat, teman dekat atau bahkan seperti keluarga.
Bersualah saat ada waktu, bergembira bersama dan bercengkrama tanpa ada jarak tidak hanya saat ada event bersponsor. Sehingga ikatan batin yang terjadi tidak sebatas transaksional.
Mungkin sulit untuk mengajak jutaan kompasianer bertemu dan bercengkrama sekaligus, tapi minimal dari komunitas yang ada di kompasiana bisa menjadi langkah awal untuk memulai.
Tapi harap di ingat, ini semua harus di support penuh oleh top level management Kompas Group. Karena, kalau admin sudah punya banyak gagasan kreatif tapi terhambat birokrasi korporasi itu tidak akan menjadi sebuah solusi berarti.
Semoga Kompasiana, tanpa Pepih Nugraha di tahun 2017 bisa menjadi lebih baik lagi, terutama mengenai sistem yang acapkali error di tahun 2016 ini.
Semoga para admin di beri kesehatan, kebahagian dan kesabaran menghadapi jutaan Kompasianer yang berkeluh kesah, dan semoga semua admin juga di angkat menjadi karyawan tetap, agar semangat kerja makin berlipat-lipat. (saya yakin banyak admin yang mengucap "amin" dalam hati).
Selamat Tahun Baru 2017.
Selamat menempuh hidup baru untuk kang Pepih Nugraha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H