Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ini Motor TVS Yang Cocok Untuk Anda

17 September 2016   16:30 Diperbarui: 19 September 2016   12:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TVS Apache 180 ini cukup tangguh dan nyaman di kendarai. Di belakang saya nampak Om Bas dengan TVS Apache 200 di susul Om Enno masih dengan TVS Apache 200. Sumber foto: Admin Kompasiana/Olahdigital Minor by me

Pertanyaan saya pun terjawab saat membawa motor ini pada perjalanan pulang, tepatnya dari ruas kalimalang sampai dealer Dewi Sartika. Kopling manual ini sangat membantu untuk mendapatkan tenaga tambahan dengan teknik setengah kopling.

Terlebih saat jalanan macet, kadang saat berhenti kita lupa untuk memposisikan perseneling ke rasio rendah, akibatnya saat akan jalan kembali motor terasa berat. Beruntung Zrock punya persneling sehingga bisa membantu saya agar motor ini bisa lebih responsive.

Yang tidak kalah uniknya adalah, tipe Zrock ini mempunyai soundsystem di setiap unitnya. Kita bisa menikmati lagu dari radio maupun  dari slot USB yang bisa di gunakan juga sebagai charger smartphone. Tapi bagi pengemudi disarankan untuk tidak mendegarkan lagu  menggunakan headset saat berkendara karena bisa mengganggu konsentrasi.

Makin Macho Dengan Motor Cowo

Entah siapa yang pertama kali mengklasifikasikan ini tipe motor cewe atau cowo, gender banget sih. Ya sudahlah kita selesaikan masalah gender sampai di sini aja. Intinya  yang disebut motor cowo itu kebanyakan bertransmisi manual dan ada tangki bensin di antara stang dan jok.

Pasca mengunjungi pabrik TVS di karawang saya mencoba TVS Apache 160 untuk menuju penginapan di giri kahuripan daerah subang.  Motor bercorak dominan merah dan hitam ini tidak seberat penampakannya.

TVS Apache 180 ini cukup tangguh dan nyaman di kendarai. Di belakang saya nampak Om Bas dengan TVS Apache 200 di susul Om Enno masih dengan TVS Apache 200. Sumber foto: Admin Kompasiana/Olahdigital Minor by me
TVS Apache 180 ini cukup tangguh dan nyaman di kendarai. Di belakang saya nampak Om Bas dengan TVS Apache 200 di susul Om Enno masih dengan TVS Apache 200. Sumber foto: Admin Kompasiana/Olahdigital Minor by me
Walau Nampak bodynya yang terlihat besar tapi masih mudah untuk dikendalikan. Dan untuk sistim rotasi persnelingnya sama seperti motor cowo pada umumnya, tidak seperti TVS MAX 125. Perjalanan kali ini kami tidak hanya melewati jalan aspal mulus, tapi kita dibawa melewati jalanan kampung. Kanan-kiri kami adalah sawah, dengan kondisi jalanan sedikit berbatu dan bersyukur ini bisa dilewati dengan mulus oleh rombongan.

Saya sempet mencoba kegesitan TVS Apache 160 ini saat malam tiba.

Jadi kami (saya dan Om Bass) lagi-lagi terpisah dengan rombongan cukup jauh. Tapi kali ini di tambah dengan Om Didiet sang photographer proporsional. Kendalanya adalah karena Om Didiet yang saat itu menggunakan TVS Dash agak kesulitan berkendara saat malam tiba karena kacamata yang mengganggu saat terpapar cahaya yang datang dari depan. Jadilah kami ditinggal oleh rombongan.

Setelah cukup lama terpisah, saya memutuskan untuk mengejar rombongan terdepan meninggalkan Om Bas, Om Didiet dan satu swepper dari TMC dengan tujuan agar dapat menahan laju kecepatan rombongan yang ada didepan.

Suasana jalanan jam 8 malam saat itu cukup sepi dengan karakter jalanan menanjak penuh dengan tikungan memberikan kesempatan bagi saya untuk menjajal TVS Apache 160. Hasilnya saya tidak ragu setiap akan mengambil tikungan tajam, dengan gesture badan sedikit miring (rebah saat mengambil tikungan) lalu membuka gas kembali selepas tikungan. Semuanya di respon cepat oleh motor ini. Luar biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun