Pria bertato pun tersungkur, mengerang sebentar menahan sakit lalu kemudian diam tidak bersuara. Rerumputan hijau malam itu sedikit demi sedikit tergenang cairan kental berwarna merah gelap. Suasana malam kembali sunyi senyap, atasan pakde jalan berbalik arah. meninggalkan pakde yang sedang menunggu rekannya.
"Mungkin ada lebih 10 orang yang saya eksekusi". Pakde menutup obrolan kami siang itu.
Pakde membenarkan kacamata hitamnya, suaranya sedikit bergetar tapi masih terdengar tenang dan tegas sisa pendidikan di masa muda. Pandangannya lurus kedepan tanpa ekspresi, sementara perempuan di sebelahnya menggenggam erat tangan pakde yang sudah mulai terlihat berkerut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H