Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hidup Nomaden ala Peternak Bebek

3 Januari 2019   15:18 Diperbarui: 3 Januari 2019   19:10 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembeli telur mendatangi lokasi bertransaksi secara tunai. |Dokumentasi pribadi

Sampai pada hari tertentu, mereka akan membongkar tenda-tenda itu. Membawanya ke tepi jalan raya. Mengumpulkannya, sembari menunggu mobil pick up datang. 

Mereka sudah punya rencana, ke pesawahan yang baru selesai musim panen. Ke tempat yang nutrisinya berlimpah dan gratis pula. Begitulah mereka melakoni pilihan hidupnya. Sebagai "pengangon bebek". Sebagai pemilik bisnis bebek petelur. Sekaligus adalah kepala rumah tangga. Yang karena tuntutan ekonomi harus terbiasa di tengah sawah hingga menginap di sana. Pada hari yang panas atau dingin. Pada saat tanah amat becek sekalipun.

Carang bambu panjang dan ada plastik atau tali menjuarai. |Dokumentasi pribadi
Carang bambu panjang dan ada plastik atau tali menjuarai. |Dokumentasi pribadi
Mereka pun pegang uang jutaan. |Dokumentasi pribadi
Mereka pun pegang uang jutaan. |Dokumentasi pribadi
Pbg, 3 Januari 2019

S_pras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun