Sampai pada hari tertentu, mereka akan membongkar tenda-tenda itu. Membawanya ke tepi jalan raya. Mengumpulkannya, sembari menunggu mobil pick up datang.Â
Mereka sudah punya rencana, ke pesawahan yang baru selesai musim panen. Ke tempat yang nutrisinya berlimpah dan gratis pula. Begitulah mereka melakoni pilihan hidupnya. Sebagai "pengangon bebek". Sebagai pemilik bisnis bebek petelur. Sekaligus adalah kepala rumah tangga. Yang karena tuntutan ekonomi harus terbiasa di tengah sawah hingga menginap di sana. Pada hari yang panas atau dingin. Pada saat tanah amat becek sekalipun.
![Carang bambu panjang dan ada plastik atau tali menjuarai. |Dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/03/compressed-1616763022img-20190103-080429-5c2dc2636ddcae4b0d630b83.jpg?t=o&v=555)
![Mereka pun pegang uang jutaan. |Dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/03/compressed-1212374184img-20190103-074905-5c2dc33aaeebe10b950b7894.jpg?t=o&v=555)
S_pras
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI