Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang ke Ibu

22 Desember 2018   12:30 Diperbarui: 22 Desember 2018   13:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tangerangtribun.com

Kau terkunci.  Kau luluh.  Kau menerima.  Dan secepatnya, kalian menikah.  Secepat itulah yang membuat ibu lega.

Kini di pusara ibumu kau tertunduk.  Sepertinya wajah ibumu tengah kau ingat-ingat. Wajah saat kau kecil dan dia membopongmu. Wajah saat kau sekolah dan dewasa.  Juga wajah  saat kau tinggal pergi. Tapi bukan wajah terakhirnya yang hilang senyum.  Yang kau tak pernah tahu itu.

Kau tidak tahu mau bilang apa, sepertinya. Rumput-rumput di kuburan itu kau tatap sekenanya. Satu dua kau cabut. Sesudahnya terhenti.  Kau terdiam lagi.

Aku hanya menduga, kau ingin meledakkan tangis.  Tapi enggan.  Kau tahan air mata itu meleleh.  Kau  menekan lembut kedua matamu dengan ibu jari dan telunjuk. Tapi air mata itu berderai.  Dan kau terisak-isak.  

Aku sengaja membiarkanmu sendiri.  Aku melangkah menjauh.  Ke arah barat menuju pintu masuk pemakaman itu.  Aku ingin kau berdua dengan ibu.  Ibu kita itu. Sepuasmu.  Karena dia yang pergi dengan rindu yang berat terhadapmu, hingga  keranda yang membawanya berbobot berlipat-lipat.  Dan para penggotong kepayahan.  Betapa berat rindu ibu terhadapmu waktu itu.

                     ***

Selamat Hari Ibu.....

S_pras, 22 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun