“Harapan apa?” bertanya Saryun.
Sejenak terdiam keduanya. Lantas ada suara lagi. “Kau bodoh agaknya. Ya, harapan biar sembuh!” tegas Jinem.
Kemarin Jinem meminta tolong Jumino untuk menangkap tokek yang sudah menjadi bagian penghuni rumahnya selama beberapa lama. Masa bodoh dengan suami, pikirnya. Ia ingin melenyapkan nyawa hewan itu. Secepatnya. Setelah tertangkap dan menyembelih, Jumino menyerahkan ke Jinem. Sepeninggal Jumino, perempuan itu mencincang dan membumbui daging tokek kemudian menggoreng. “Aku kini mendapatkan obat penghilang gatal-gatal kulitku,” batinnya. Jinem tahu dari cerita orang tuanya, jika tak bisa menemukan daging ular untuk obat gatal, daging tokek pun bisa.
“Oh, Jinem....Jinem. Itu haram. Kata orang-orang yang namanya tokek itu haram,” ujar Saryun.
Jinem terperangah mendengarnya. “Sejak kapan kamu tahu haram. Kamu pikir judi togel tidak haram?”
Saryun tertunduk. Ia seperti terdakwa kembali di hadapan istrinya.
*) Bumi Cahyana, 4 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H