Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saryun, Jinem dan Seekor Tokek

4 April 2017   21:41 Diperbarui: 5 April 2017   07:00 5231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ruangprediksi.com

Saryum membujuk Jinem agar sabar.  “Tokek itu yang menjadi andalanku.  Kamu duduk manis sajalah.”

“Tokek?”

“Ya, tokek!”

“Aku tak mengerti maksudmu!” Jinem mengukur dahinya, kemudian tangannya.

“Makanya, tunggu saja kelanjutannya.”

Jumat, pada keesokan hari, dari corong pengeras suara, Khotib berkhutbah bahwa telah marak  perjudian togel di seantero kabupaten.  Pemerintah sudah bergerak mengatasi penyakit masyarakat ini.  Termasuk pihak kepolisian.  Togel sudah tidak gelap lagi, lanjut Pekhutbah dengan suara datar.  Sudah terang-terangan. Maka aparat sepakat  akan bertindak.   Per 1 April ini, tandasnya, pembeli, penjual dan bandar akan ditangkap.

Jinem yang tengah menyiapkan makan siang agaknya ikut menyimak khutbah jumat itu.  Saryun yang tidak jauh dan tengah duduk menghisap rokok kretek, sepertinya tidak ambil pusing.  Ia tengah melamun, membayangkan rasanya beli nomor buntut togel dan tembus!  Hingga ia terhentak ketika Jinem meledakkan suara dari mulutnya yang giginya tanggal dan selebihnya menghitam. 

“Kau sudah dengar Saryun!”

Lelaki itu menghadapkan wajah ke istrinya.“Belum!”

“Belum?”

“Ya, belum ada suara tokek!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun