Keringat dingin di wajah mulai harus saya usap. Cemas. Saya mulai terjangkiti rasa bersalah karena seperti menelantarkan penumpang perempuan pada tengah malam. Seperti sudah melanggar kesepakatan dengan istri agar mengutamakan keselamatan perempuan. Dan saya sudah pula mengiyakan dengan sepenuh hati padanya. Kepada istri saya yang saya nikahi empat tahun itu.
Ketiga penumpang berangkat dari Kemayoran, lanjut berita koran lokal itu. Saya mengulang membaca: Berangkat dari Kemayoran.
Mmm, bukan Kebayoran!
Saya plong! Rasa cemas dan bersalah saya memudar. Saya lipat koran itu dan meletakkannya di atas meja begitu saja. Kemudian berdiri dan berjalan keluar dari dalam  mess awak bus sambil menyulut sebatang rokok Dji Sam Soe.
Â
 ________Jakarta-Cipali-Bumiayu-Ajibarang, 03 April 2016
 1) Lenggak Lenggok Jakarta: Lagu karya Guruh Sukarno Putra, dipolulerkan oleh (alm) Andi Meriam Matalata. 2) Akap: Antar kota antar provinsi,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H