[caption caption="Sumber: www.dreamtime.com"][/caption]Minggu pertama: terinspirasi puisi
Lelaki itu segera mendekat, ketika sesosok perempuan muda melangkah dari pintu keluar penumpang Stasiun. Dilihatlah jam tangannya. Tepat pukul satu, gumamnya.
“Aku yang bawa tasnya!” pinta lelaki itu.
“Tidak usah. Biar aku bawa sendiri!”
“Ya sudah. Aku saja yang bopong Bagas.”
“Tidak usah! Aku masih kuat!”
Lelaki itu membuntuti perempuan muda yang langkah kakinya menuju taksi yang terparkir di halaman stasiun. “Tina, aku ke sini menjemputmu. Mobilnya di sana!”
Perempuan itu menatap tajam lelaki itu. ”Siapa yang suruh kamu ke seni!”
“Tina. Ini tempat umum. Bukan tempat bertengkar suami istri?”
“Oh, ya!”
Lelaki itu terus menghalangi langkah istrinya. Tangan kanannya menuntun paksa perempuan itu. Tetapi ia segera membuang pegangan tangan itu. “Biarkan aku pulang sendiri!”
“Jangan seperti anak kecil, Tina?”
“Hah. Kamu pikir, kamu sudah dewasa!”
Lelaki itu terkunci mulutnya. Tapi ia tetap berusaha mengarahkan istrinya menuju mobilnya. Direbutlah anak itu dari istrinya, hingga si kecil itu merengek. Agaknya anak itu lebih memilih bersama ibunya.
“Ini anakku!”
“Anakku juga, Tina!”
Perempuan itu menggelengkan kepala. “Tidakkah dengan perempuan sirimu, kau akan mendapatkan anak lagi!”
Sejenak suaminya terdiam.
Namun, ketika tangis anaknya mengeras, perempuan itu bergegas mengarahkan langkah menuju mobil suaminya. Dan orang-orang menatap mereka bagai sebuah sinetron di siang bolong.
***
Terinspirasi dari puisi karya K.H Mustofa Bisri (Gus Mus)
………………….. DALAM KERETA………………….
Bukanya aneh bukannya dalam kereta aku kembali teringat
Apakah karena gemuruh yang melintas disini
Aku kembali teringat perjalanan kita yang singkat bukan karena jarak yang dekat
Tapi jarak terlipat oleh keasikan kita yang nikmat
Tidak seperti biasa, kita begitu menjadi kanak-kanak
Bahkan kadang-kadang norak
Tak terganggu stasiun berteriak-teriak dan suara kereta yang bergerak-gerak
Bukannya aneh kita menikmati kesendirian dalam keramaian
Stasiun demi stasiun terlewati tanpa kita sadari
Sampai kita kembali menjadi diri kita lagi
Kau di mana sekarang sayang
Lalu apa yang ada di sini (dada) yang terus bergemuruh ini
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club.
[caption caption="Sumber ilustrasi Rumpes The Club @dok"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H