Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teror di Meja Warung Kopi

17 Januari 2016   17:22 Diperbarui: 17 Januari 2016   17:27 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat orang yang lain mengangguk. Mereka pun sama, sudah mendapat SMS dari istrinya. Hanya karena tak enak hati terhadap Pak RT, mereka diam saja.  Atau setidaknya menunda dulu.

"Cepat Pulang. Apa mau tidur di teras!” SMS Bu Juki.
“Betah amat di luar. Ngaca, udah tua!” SMS Bu Bambang.
“Entar masuk angin. Ibu nggak mau ngerokin.” SMS Bu Hendro.
“Memang yang di rumah nggak bikin puas!” SMS Bu Rangkuti.

Segera, Pak RT menyodorkan uang ke Mang Jupri. Lima sekawan itu pun keluar meninggalkan warung. Kendatipun tidak saling mengakui satu sama lain. Perasaan mereka sama. SMS dari istri mereka tak beda dengan sebuah teror.

Dan karena SMS itu, mereka bersegera pulang.  Berjalan cepat seperti takut hantu. Tak ada canda sedikit pun sampai mereka berpisah menuju rumah masing-masing. Tampaknya, lima sekawan itu belum bisa keluar dari sebuah ketakutan yang menjerat selama ini: Takut terhadap istri. (***)

 

 

___________Bumi Cahyana, 17 Januari 2015

 

Gambar: enengingening.wordpress.com

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun