Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Artikel Utama

Suara Rakyat, Burung dan Istana

30 Desember 2015   14:44 Diperbarui: 30 Desember 2015   18:55 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalau begitu adanya, saya meminta dengan ketulusan hati kepadamu, bawalah burung-burung itu ke istana ini. Bawalah sesegera mungkin. Saya ingin mendengarkan suara-suara mereka, karena burung-burung itu pun sejatinya rakyat kita. Bagian dari negeri ini. Maka sudah selayaknya saya mendengarkan kicauannya.”

Perdana Menteri pun tersenyum. “Dengan senang hati saya akan membawanya kemari, Baginda.”

Tak berapa lama, ratusan burung menjadi penghuni istana raja. Mengisi taman-taman yang luas. Menjadi pemandangan yang penuh pesona. Rakyat yang datang ke istana menjadi betah berlama-lama di sana, seakan enggan pulang.

Maka kemudian tercetuslah perkataan raja,”Suara burung adalah suara rakyat, maka nikmatilah dengan sepenuh jiwa sebagai sesama ciptaan Tuhan.”

 

______Bumi Cahyana, 30 Desember 2015

Gambar: analisadaily.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun