Batu apakah itu? Pada masa tuanya, Pak Jakuro bercerita, tentang tirakat tiga hari tiga malam itu. Puluhan tahun yang lalu di pesisir pantai laut selatan. Tengah malam itu, ia mendapat wangsit. Nada suaranya lembut mengusik telinga.
“Jakuro, kamu ambil sebuah batu yang bercahaya putih. Bungkus dengan kain sarungmu. Letakkan pada pojok pawon, tempat yang biasa kamu dan istrimu memasak. Bersihkan selalu setiap pagi dan malam sebelum tidur”
Ia terjaga dari semedinya. Didapatinya batu itu tak jauh dari dia duduk bersila. Bergegas ia ambil.
Sebenarnya cukup berat membawa batu itu. Tapi ia masih muda, masih kuat waktu itu. Dipanggulnya batu yang terbungkus kain sarung. Hingga sampailah di rumah.
Pak Jakuro meyakini, batu itu punya kekuatan sendiri. Pasti ada kisah tersembunyi. Dan yang diyakininya, batu itu pernah diduduki Nyi Roro Kidul.
_____Oenthoek Cacing-Bumi Cahyana, 19 september 2015
ilustrasi: kfk.kompas.com