Selain sekarang menjadi tanaman primadona bagi para petani tanaman porang ternyata bisa digunakan untuk bahan baku Es Krim.Â
Dalam beberapa penelitian sifat larutan tepung porang yang kental juga dapat dimanfaatkan sebagai penstabil es krim untuk memperbaiki teksturnya. Semakin tinggi konsentrasi tepung porang, semakin lama resistensi es krim terhadap pelelehan atau semakin sulit untuk meleleh.
Zat Glukomannan yang ada di porang, seperti dilansir pada laman pangan.litbang.pertanian.go.id, mampu membentuk gel yang bersifat reversible yang bisa dimanfaatkan guna pembuatan permen lunak, jeli, selai, yogurt, dan pudding.Â
Selain itu juga bisa digunakan untuk bahan pembuat seperti cake, mie, kue kering, roti, sosis, bakso, dan makanan tiruan untuk vegetarian, dan ini sangat bagus bagi orang yang sedang melaksanakan program penurunan berat badan.
Tepung porang juga dapat digunakan sebagai bahan pengenyal (gelling agent) sehingga berpeluang untuk menggantikan boraks yang berisiko terhadap kesehatan.Â
Salah satunya adalah pada pembuatan tahu, yakni penggunaan tepung porang 110-190 g untuk 220 g biji kedelai yang ditambahkan ke dalam filtrat/sari kedelai pada kondisi pH 9-10.Â
Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan sosis ayam yang dicampur dengan maizena sebagai bahan pengisi dengan proporsi 2% : 22%
Manfaat glukomannan yang banyak dapat gunakan pada berbagai hal seperti industri pangan, kimia, dan farmasi, antara lain untuk produk makanan, seperti konnyaku, shirataki (berbentuk mie). Sebagai bahan pengental pada produk sirup dan sari buah, sebagai bahan pengisi dan pengikat tablet, sebagai bahan pelapis (coating dan edible film).
Kemudian sebagai bahan perekat (lem, cat tembok), sebagai pelapis kedap air, sebagai penguat tenunan dalam industri tekstil, sebagai media pertumbuhan mikrobia dan sebagai bahan pembuatan kertas yang tipis, lemas, dan tahan air.
Sebagaimana diketahui porang atau dalam bahasa latinya adalah Amorphophallus oncophyllus Prain, atau jika di Jawa lebih dikenal Badur atau Suweg, konjac (China), konnyaku (Jepang), pungapung (Tagalog, Filipina), bulangan (Mangyan), porang, acung atau acoan (Sunda), atau  kerubut (Sumatera).
Ternyata tanaman porang sebagai tanaman favorite bukan hanya di jaman sekarang saja namun sejak masa penjajahan Jepang. Â Sejak Perang Dunia II, porang telah diekspor ke Jepang, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan.Â
Hal tersebut dikarenakan tanaman porang merupakan  penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan, tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri.
Selain sebagai bahan baku makanan, sebagaimana dilansir dari laman doktersehat.com, porang ternyata banyak bermanfaat bagi tubuh antara lain dapat mengatasis sembelit atau susah buang air besar (BAB) Kadar seratnya yang tinggi efektif dalam membantu melunakkan feses dan melancarkan pergerakan usus, sehingga feses lebih mudah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Kandungan serat pada porang juga dapat membantu menjaga berat badan tetap terkontrol karena mampu menghasilkan efek kenyang yang lebih lama. Dengan begitu, frekuensi makan dapat ditekan. Sebuah studi yang dirilis pada tahun 2005 silam mengatakan bahwa mengonsumsi suplemen glucomannan yang terbuat dari tanaman porang efektif untuk membakar sekitar 1200 kalori.
Berdasarkan penelitian Journal of Bioactive Carbohydrates and Dietary Fibre pada tahun 2015, bahwa mengonsumsi porang dapat mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh, utamanya para penderita diabetes tipe 2 (diabetes mellitus). Dengan catatan, konsumsi porang harus disertai dengan American ginseng. Selain itu, kandungan serat pada porang yang dapat menimbulkan efek kenyang lebih lama sedikit banyak membantu Anda untuk mengontrol frekuensi makan sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Kandungan glucomannan pada porang juga efektif menjaga kadar kolesterol tetap ideal jika rutin mengkonsumsinya, hal ini berdasarkan study yang dirilis oleh Journal of American Clinical Nutrition pada tahun 2008. Selain itu juga bisa mengurangi resiki penyakit jantung dan stroke, fungsi kaya serat untuk merawat organ jantung dan mencegah berbagai macam penyakit. (Sap'$)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H