Prilaku korupsi ini memang harus diberantas walau sangat sulit, tidak hanya bagi negara maju tapi bagi negara berkembang yang selalu menjadi korban "diskriminasi" dari kebijakan negara maju.
Survei TI harus kita apresiasi, tapi jangan sampai ada pesan terselubung dibalik pembentukan opini dari media massa, seakan-akan pengusaha negara berkembang penyebab rusaknya dunia.
Harus diakui krisis AS dan eropa membuat banyak perusahaan besar berguguran di negara maju dan perannya berlahan tapi pasti mulai  digantikan oleh pengusaha-pengusaha dari negara  berkembang.
Korupsi dan suap adlah ketidak adilan bagi penduduk disetiap negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang, menghapus budaya suap korporasi tidak hanya ditujukan kepada pengusaha negara berkembang seperti harapan TI, tapi juga pengusaha dan penguasa negara maju yang begitu rakusnya menguras sumberdaya alam negara-negara berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H