Dia ingin mengubah pandangan itu  walau tak mungkin dilakukan. Ia coba hidup normal dengan mencintai wanita yang bernama Marry, walaupun akhirnya kandas setelah Preddie memberitahu kekasihnya itu bahwa ia adalah biseksual. Marry pun meninggalkannya dan memiliki pacar baru yang bernama David yang juga dikenalkannya ke Preddie. Preddie menerima kenyataan ini, namun cintanya pada Marry  (yang mungkin tidak berlandaskan nafsu birahi) ini tetap abadi.
     Kegalauannya terus memuncak menyelimuti dirinya yang tercermin dalam lagu yang berirama hard rock yang bermelodi seolah "tak beraturan" seolah meggambarkan jiwa yang tidak tenang. Ketidakmungkinan untuk hidup sesuai dengan pandangan keluarga dan masyarakat pada umumnya  membuat keputusasaan Preddie yang juga  terlukis dalam bagian akhir pada lagu ini yang berirama slow dan bernuansa sedih seolah pasrah dengan apa yang terjadi.
    Penderitaan Preddie tak berhenti di sini. Sejak tahun 1985 dia positif menderita AIDS. Keadaan ini diberitahukan sendiri pada anggota grup QUEEN, termasuk pada Marry. Keadaan ini tetap dijalani dengan tabah dan diekspresikan dalam lagu-lagunya dalam touring musiknya dengan sangat ekspresif. Lagu lain yang menggambarkan kecintaannya pada Mary pun dibuatnya seperti lagu "Love of My Life."  Lagu "I Want to Break Free" juga sebagai ekspresi berontaknya pada keadaan yang dialaminya.
   Bentuk  cintanya pada Marry yang diungkapkan dalam sebuah ekspresi musik dan materi adalah cara Preddie dalam mencintai wanita yang terilihat unik tetapi tulus. Tak ada dendam walaupun Marry pergi dengan laki-laki lain.  Bahkan, ia menghadiahi rumah mewah padanya.  Dan terakhir adalah pemberian warisan termasuk royalty lagu-lagu ciptannya yang mungkin baru berakhir sampai akhir  hidup Marry. Sebuah bentuk cinta yang  lain dan  belum ada bandingannya.Â
   Terimaksih pada direktor/sutradara dalam film ini yang sudah memberi gambaran/peanfsiran yang sempurna tentang lagu itu dan karya-karya Queen dalam film  ini pada umumnya  sehingga penasaran saya cukup terobati.
Semarang, 21 November 2018, pukul 01.00 WIB
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H