berniat mengingat namamu karena ia tak tahu cara melupa
.
ia selalu membangun panggung kepulanganmu nanti pagi
perempuan kecil yang dijemput matahari
.
jubah langit barangkali jernih biru
maaf untuk malam tadi; juga ribuan yang lalu
maafkan lelaki
yang menyelinap pergi dari beranda mimpimu
. Semarang, 2004
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!