Lantas ia membeku. Tak mengerti lagi bagaimana cara menjanjikan sesuatu bagi dirinya sendiri dengan ikrar teguh tanpa terbantahkan.
*
Pada titik ini langit tiba-tiba seperti memberikan pencerahan baru padanya. Sebuah “wahyu” terbit di malam kesendiriannya itu. Ia hampir gemetar ketika menerimanya. Angkasa terasa dekat, lebih hening. Akal dan sukmanya terhimpun dalam keselarasan kosmik.
*
Ia kemudian mencatat: Aku tak akan melakukan sesuatu yang kelak kusesali.
*
Hanya sejak itu saja ia tak pernah mengubah ikrarnya lagi.
*
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H