Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fantasy] My Guardian Angel - Albatross

28 November 2016   15:35 Diperbarui: 29 November 2016   18:43 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Anne tidak menggubrisnya. Hanya elk ini yang dipanggilnya Tor. Untuk yang lain, Anne memiliki nama panggilan sendiri.

Tor berjalan mengikuti Anne.

Si bodoh itu. Anne tersenyum mengingat bocah yang dulu selalu bersamanya itu. Sebenarnya Torbjørn bukanlah anak yang bodoh. Ia hanya terlalu fokus pada hal-hal yang disukainya. Itu saja

Tiba-tiba Anne merasakan sesuatu menghampirinya. Tangannya dengan cepat meraih pangkal Hvit Torden.

Sebelum ia membalikkan badan ke arah datangnya makhluk itu, sesuatu menerpa dirinya. Sesuatu yang menimbulkan perasaan hangat di hatinya. Anne memejamkan mata tatkala seberkas cahaya menyilaukan bergerak mendekatinya. Ketika cahaya itu mulai memudar, tampaklah sosok yang beberapa waktu lalu pergi meninggalkan kastil ini.

Lys Engel.

Lys Engel datang mendekat.

Seperti yang diceritakan para tetua klan Branvold, sosok yang telah bereinkarnasi itu tidak akan ingat jati diri dan masa lalunya. Tetapi ia masih memiliki perasaan terhadap Tuannya.

Lys Engel memandang Anne dengan tatapan seperti seorang anak memerhatikan orang yang baru dikenalnya – orang yang dianggapnya bisa menjadi sahabatnya.

"Kukira kau tak akan kembali.” Anne tersenyum. Wajah Lys Engel itu sungguh rupawan. Ketika ia masih hidup, Torbjørn tidaklah setampan ini.

Walaupun ia tidak tersenyum, Lys Engel terlihat ramah. Mungkin inilah gambaran sosok yang selalu berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun