Mohon tunggu...
Rizqi Maulana
Rizqi Maulana Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar mengubah rangkaian pikiran menjadi kata-kata

I talk (to myself) a lot

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Minari": Perjuangan Keluarga Imigran dalam Mewujudkan Mimpi dan Mempertahankan Keluarga

5 Mei 2021   12:30 Diperbarui: 5 Mei 2021   12:38 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jacob dan Monica di film ini bisa dibilang memiliki komunikasi yang tidak baik. Di beberapa adegan kita akan menyaksikan bahwa mereka tidak berada di sisi yang sama saat menghadapi sebuah kondisi. Bahkan, diceritakan bahwa Monica tahu rahasia Jacob meskipun dia tidak diberi tahu oleh suaminya. Kondisi itulah yang akhirnya memperparah hubungan mereka. Ketidaksamaan visi yang tidak didiskusikan dengan baik, akhirnya menjadi sumbu yang meledakkan emosi mereka berdua. Berkali-kali.

Satu hal menarik dalam film ini adalah karatker Jacob, saat memilih untuk bertani, yang masih belum selesai dengan dirinya sendiri. Dia tidak ingin dipandang gagal oleh anak-anaknya. Jacob ingin anak-anaknya melihat dia sukses meski hanya sekali. Pilihan dia akhirnya berbenturan dengan keinginan sang istri yang ingin mereka pindah ke California dan mengurus keluarga bersama-sama. Itu berarti, Jacob harus meninggalkan usaha yang tengah dibangun dan dirintis di Arkansas.

Di satu sisi, memiliki mimpi itu tidak salah, kan? Jacob ingin menjalankan apa yang menjadi angan-angannya dan keluar dari rutinitas sebagai chicken sexer--walaupun bayarannya besar dan mampu membayar utang-utang mereka. Akan tetapi, ketika sudah memiliki keluarga, benturan itu pasti tidak terhindarkan. Ketika Jacob memilik untuk mewujudkan mimpinya, keluarganya pun mau tidak mau harus mengikuti keinginannya. Walaupun itu berarti banyak kemudahan dan kenikmatan yang harus direlakan.

Benturan yang terjadi, ditambah dengan buruknya komunikasi, memang sangat masuk akal untuk membuat pertengkaran terjadi. Namun, rasa penasaran pun muncul: apakah yang seperti itu ada di kehidupan nyata? Jika kejadian ini ada di dunia nyata, rasanya pasti akan berkali-kali lipat lebih parah dan rumit.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari film Minari ini. Tidak hanya soal gambaran mengenai keluarga imigran Asia di Amerika dalam skala besar (antar-ras dan kultur) tetapi juga dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga. Bagaimana komunikasi yang buruk bisa menjadi bensin yang siap membesarkan api kecil dan soal mimpi dan kompromi dalam pernikahan. Mimpi vs. Keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun