Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Semesta Kota Winden, yang Kita Tahu Hanyalah Setetes

2 Juli 2020   05:58 Diperbarui: 2 Juli 2020   16:46 4754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silsilah keempat keluarga di Winden, di tengahnya merupakan simbol "infinity" | sumber: IMDB/Netflix

Mikkel rupanya tersesat dan terlempar ke tahun 1980-an. Di tahun itu, ia berganti nama jadi Michael, diasuh sama Ines Kahnwald, terus nikah sama Hannah dan menghasilkan anak bernama Jonas. Nah, loh. Yang baca ini tapi belum nonton jadi makin bingung.

Jonas ngga percaya sama realita itu. Jika demikian, berarti kekasihnya, Martha Nielsen --kakak Mikkel-- adalah bibinya sendiri!

Pusing ngga lau. Bayangin, lau lagi bucin-bucinnya tetiba harus menelan realita pahit kalau si doski rupanya bibi/paman lau sendiri. Wkwk.

Meski akhirnya saya harus nonton dua kali buat memahami satu per satu kronologi cerita, musim ketiga ini cukup apik.

Musim terakhir ini sangat kompleks dan padat, namun tak kehilangan kekhasan Dark yang telah terpatrikan di musim sebelumnya --plot-twist demi plot-twist, latar yang selalu suram, pusingnya merunut lintas generasi, hingga alur waktu yang loncat-loncat antara masa sekarang, masa lalu, dan masa depan.

Sebelum musim ketiga rilis, saya menjumpai banyak "teori" yang dibikin oleh penonton. Mungkin sebagian orang ndak nrimo kalau versi tua dari Jonas adalah Adam yang berwajah cacat dan punya sikap serba dingin. Tetapi di musim terakhir ini, realita bahwa Adam merupakan masa depan Jonas mau ngga mau tak terelakkan.

Ini setidaknya menunjukkan, seandainya ada manusia yang bener-bener bisa menjelajah waktu, udah gitu silsilah keluarga dan segala tindakannya di masa lalu dan masa depan jadi serba paradoks sehingga ia meragukan eksistensinya di semesta ini, manusia mana coba yang nggak hampir gila?

Jonas pasti lelah dan frustasi banget. Makanya, Jonas yang semula cenderung "normal" bisa saja berubah seratus delapan puluh derajat di masa depan.

Jonas versi muda, dewasa, dan tua (diperankan oleh Louis Hofmann, Andreas Pietschmann, dan Dietrich Hollinderbaumer) | sumber: tvguide.com / Netflix
Jonas versi muda, dewasa, dan tua (diperankan oleh Louis Hofmann, Andreas Pietschmann, dan Dietrich Hollinderbaumer) | sumber: tvguide.com / Netflix

Yang bikin herman, eh heran, hanya Jonas yang tingkat kemiripan di masa tuanya berubah drastis --cuma aktor Jonas dewasa yang punya kemiripan. Nyaris semua tokoh yang mengisi Dark punya versi remaja, dewasa, dan tuanya masing-masing.

Tokoh di dalam Dark cukup banyak, btw. Kebayang rumitnya pembuat serial --Baran bo Odar dan Jantje Friese-- dan para kru memilih aktor yang tepat selain, tentu saja, punya kemiripan wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun