Mohon tunggu...
Ryva Nova
Ryva Nova Mohon Tunggu... ibu rumah tangga yang hobi menulis -

Seorang pecinta literasi. Yang ingin menintakan karyanya yang semoga memberikan manfaat meskipun sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

10 September 2017   23:27 Diperbarui: 10 September 2017   23:57 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah kau bisikkan tentang manisnya hari-hari

Yang tanpa sengaja terpaksa kita lalui bersama

Ada hujan pembasuh teriknya sengatan jiwa kehausan

Juga bulan purnama penerang seribu satu malam

Dan bintang sebagai pemandangan paling ciamik

Lalu saat aku terbuai dalam dongeng-dongeng melenakan

Dalam dekapan malam-malam panjang yang dingin

Dan oleh larik-larik merdu yang melelapkan tanpa jeda

Kau...menghilang tanpa sepucuk surat, pun sepatah kata

Apalagi salam perpisahan, tak akan pernah terucap

Kepergianmu layaknya mimpi yang terjaga dari kehangatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun