Mohon tunggu...
Ryo Tangi
Ryo Tangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Peternakan Universitas katolik Indonesia santu Paulus Ruteng

"Seorang Pemimpi yang merindukan Keberhasilan"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan: Pemuda, Inovasi, dan Peternakan di Manggarai

11 Februari 2024   20:47 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembangunan peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya, sehingga memiliki nilai yang strategis dalam pemenuhan kebutuhan manusia akan protein hewani . Sub sektor peternakan merupakan salah satu penyumbang pendapatan karena komoditi peternakan menjadi salah satu alternatif mata pencaharian oleh masyarakat, dimana mampu menyumbang keuntungan yang besar serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan disamping itu juga dapat mengurangi angka pengangguran karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dalam hal ini masyarakat membutukan daging untuk kebutuhan pangan dan membutuhkan ternak sebagai peluang bisnis bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dalam menunjang kesejahteraan keluarganya .

Struktur perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di wilayah Manggarai Raya yaitu Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur masih bergantung pada dunia peternakan. Sejak zaman nenek moyang sebagian besar masyarakat di NTT sudah bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) populasi ternak babi selalu meningkat dalam 5 tahun terakhir, pada tahun 2016 populasi ternak babi di Manggarai sebanyak 36.972 ekor meningkat sebesar 5.081 ekor dari populasi sebanyak 42.053 ekor pada tahun 2020 . Peningkatan populasi ternak babi di Manggarai selama periode lima tahun terakhir sangat dipengaruhi oleh praktik budaya dan tradisi yang berkaitan dengan pemeliharaan babi. Dalam masyarakat Manggarai Raya, babi memiliki peran yang sangat signifikan dalam konteks adat dan ritual budaya. Setiap rumah tangga di daerah ini umumnya memelihara babi sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka. Hal ini mencerminkan hubungan erat antara keberadaan babi dan budaya Manggarai . 

 Praktik ini dapat dilihat dalam berbagai konteks budaya di Manggarai. Dalam upacara adat, masyarakat Manggarai Raya sering kali memerlukan sejumlah besar babi sebagai bagian integral dari ritual tersebut. Sebagai contoh, rata-rata setiap individu dalam masyarakat tersebut memerlukan sekitar 10 ekor babi selama seluruh hidupnya untuk memenuhi kebutuhan upacara adat. Selain itu, babi juga digunakan sebagai mahar dalam pernikahan dan sebagai alat tukar dalam interaksi sosial dan ekonomi . Dengan demikian, praktik pemeliharaan babi di Manggarai tidak hanya berdampak pada populasi ternak babi yang meningkat, tetapi juga mencerminkan pentingnya hewan ini dalam memelihara dan mewariskan tradisi budaya yang telah ada selama generasi. Praktik budaya seperti ini mencerminkan hubungan yang kuat antara manusia dan hewan, serta peran yang sangat penting yang dimainkan oleh babi dalam kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat Manggarai Raya.

Baca juga: Ibu

Kabupaten Manggarai, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, adalah sebuah wilayah yang dianugerahi oleh alam dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Lahan subur, iklim yang mendukung, dan potensi agraris yang besar telah menjadikan wilayah ini sebagai tempat yang sangat cocok untuk pertanian dan peternakan. Namun, seperti banyak daerah agraris di seluruh dunia, Manggarai juga dihadapkan pada sejumlah tantangan serius yang mempengaruhi kesejahteraan dan ketahanan ekonomi wilayah ini. Tantangan pertama adalah masalah ketahanan pangan. Meskipun potensinya yang besar, beberapa daerah di Manggarai masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan dasar penduduknya. Perubahan iklim dan variabilitas cuaca juga menjadi tantangan, mengakibatkan perubahan pola hujan yang tidak menentu dan ketidakpastian dalam produksi pangan. Sementara itu, ada pula masalah sosial dan ekonomi yang memengaruhi kesejahteraan peternak.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, pemuda di Manggarai memiliki potensi besar untuk memainkan peran yang signifikan. Dengan semangat, energi, dan kreativitas mereka, mereka membawa inovasi dan gagasan segar ke dalam sektor pertanian dan peternakan. Mereka adalah agen perubahan yang mendorong transformasi positif. Pemuda ini adalah harapan dan inspirasi bagi generasi mendatang yang akan meneruskan upaya menjadikan Manggarai lebih berkelanjutan dalam konteks pertanian dan peternakan. Dalam esai ini, kami akan mengulas peran krusial yang dimainkan oleh pemuda dan inovasi mereka dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dalam sektor peternakan Manggarai.

Potensi dan Tantangan di Manggarai

 Kabupaten Manggarai dengan segala keindahan alamnya dan sumber daya alam yang melimpah menawarkan potensi yang luar biasa untuk pertanian dan peternakan yang berkelanjutan. Namun, di balik potensi tersebut, tantangan serius yang mempengaruhi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani muncul. Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pertanian dan peternakan di Manggarai juga harus beradaptasi dengan tantangan baru yang berkaitan dengan faktor cuaca yang tidak terduga dan penyebaran penyakit pada ternak. 

Selama beberapa dekade terakhir, pertanian dan peternakan telah menjadi tulang punggung ekonomi di Manggarai, memanfaatkan lahan subur dan iklim yang mendukung untuk memproduksi berbagai produk penting, termasuk daging, susu, telur, dan produk pertanian lainnya .Namun, di sebagian wilayah, ketahanan pangan tetap menjadi masalah yang relevan. Beberapa masyarakat masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar, menggarisbawahi ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya pertanian. Perubahan iklim menjadi ancaman serius, dengan pola curah hujan yang tidak menentu dan fluktuasi cuaca yang tidak terduga mempengaruhi produktivitas pertanian dan kesejahteraan peternakan. Ternak sering kali rentan terhadap penyakit yang dapat menyebar lebih luas akibat perubahan cuaca. Ini menggarisbawahi pentingnya mengelola dan memantau kesehatan ternak, serta mengembangkan strategi adaptasi yang kuat dalam menghadapi perubahan iklim.

Peran Pemuda dalam Transformasi Peternakan

Peran pemuda dalam transformasi sektor peternakan adalah sangat penting dalam konteks Manggarai. Pemuda ini membawa semangat dan kegairahan yang luar biasa, yang merupakan aset berharga dalam upaya mendorong perubahan positif dalam sektor peternakan. Mereka membawa inovasi sebagai kunci utama yang dapat membawa ide-ide baru, teknologi terkini, dan pendekatan berkelanjutan yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan peternakan di wilayah ini. Peran pemuda dalam transformasi peternakan diantaranya yakni:

Pendampingan dan pelatihan adalah alat penting untuk memberdayakan pemuda ini. Melalui pelatihan yang tepat dan pendampingan yang sesuai, mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengelola peternakan secara efisien dan berkelanjutan. Ini juga membantu mereka memahami praktik terbaik dan menghindari kesalahan yang dapat terjadi dalam proses pengelolaan peternakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun