Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika "Jokowi adalah Saya" Hanyalah Masa Lalu

31 Agustus 2024   10:02 Diperbarui: 31 Agustus 2024   10:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan keputusan MK terbaru yang dianggap pro demokrasi dan sebagai titik balik dari keterpurukan MK, pun ingin dianulir oleh DPR yang isinya kaki tangan ketua partai yang tersandera tadi. Rakyat pun marah.

Demikian pun dengan saya. Slogan yang dulu selalu saya gaungkan: Jokowi adalah saya. Jokowi adalah kita kebanyakan, yang hadir dari masyarakat bawah dan hanya ingin membangun bangsa. Hanyalah masa lalu.

Semua ingin dimiliki, dikuasai.

Dari tukang kayu menjadi neo-orde baru. Begitulah ungkapan itu.

Sudahlah, jangan bertele-tele menjelaskan ke saya bahwa ini bukan skenario penguasa. Jangan coba pidato ke saya bahwa itu semua adalah ranah konstitusi yudikatif, ranah legislatif, ranah tif-tif lain dan para penguasa tidak terlibat. 

Ooooh, kami bukan anak kecil polos yang plonga-plongo. Ooooh kami bukanlah anak curut yang diam hanya dengan permen dimulut.

Seorang terdidik haruslah adil sejak dalam pikiran

Saya sangat bangga ketika Jokowi membangun infrastruktur, bahkan saya jelas membela bahwa utang-utang infrastruktur tersebut adalah utang produktif. Disaat buzzer pembenci Jokowi menyerang, disitu saya membela dengan terang.

Saya sangat bangga ketika tol laut diumumkan Jokowi, bahkan saya membuat analisa ekonomi kelautan di Kompasiana, jadi headline. Disaat buzzer pembenci Jokowi makan nasi bungkus, disitu saya memberangus.

Nyaris semua tulisan dan analisa saya menjadi headline saat itu. Ya, saya masih bangga. Indonesia akan jadi lebih baik. 

Namun tidak ketika anak raja maju calon, ketika demi anak raja harus merubah konstitusi. Ketika topeng demagog dibuka. Tidak, ketika demokrasi dihabisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun