Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Indonesia Bingung Corona, Pilih Ekonomi atau Nyawa?

23 Mei 2020   12:15 Diperbarui: 26 Mei 2020   04:09 7627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemudi ojek daring (ojek online) menunggu orderan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (7/4/2020). Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 7 April 2020, pemerintah melarang transportasi daring khususnya sepeda motor untuk mengangkut penumpang. (Tribunnews/IRWAN RISMAWAN)

Halo gaes, agan, mas dan mbak bro sekalian. Saya langsung aja ya.

Gini, menyambung komen warganet, semua yang merasa paling paham soal Corona, dan yang memberi stigma negatif pada masyarakat yang dianggap "bodoh" soal Corona.

Ada negara yang siap menghadapi Corona? Andaikan ada, berarti teori konspirasi itu benar. Negara yang siap menghadap Corona berarti negara itu tahu kalau virus Covid-19 akan beredar. Ada? Tidak sama sekali.

Tahukah anda di India dan US itu kebijakan pemerintahnya gonta-ganti berapa kali? Jauh lebih banyak dari kita. Bahkan Trump seringkali berselisih pendapat dengan Dr. Anthony Fauci, ketua Gugus Tugas penanganan virus Corona di US.

Trump yang glamor terpaksa harus hutang sana-sini, sampai 3 trilyun dolar US, rekor. Trump dibuli habis-habisan, korbannya jauh lebih banyak dari kita. Trump stress berat.

Di India, Narendra Modi pun kebingungan. Mau lockdown? Salah, orang membludak borong pangan. Bahkan di Bihar, banyak orang nekat berjalan kaki ratusan kilometer demi pulang kampung. Tidak di lockdown? Ngeri-ngeri sedap.

Rusia pun begitu, sama-sama diprotes apapun kebijakannya. Bangladesh? Gak beda jauh. Di Indonesia juga, ruwet.

Apa persamaan negara-negara yang saya sebut tadi? Sama-sama penduduknya banyak, banyak suara, banyak kepentingan.

Hampir setiap hari negara-negara tersebut mengganti kebijakan. Kenapa? Karena memang tidak ada protokol baku pada kasus pandemi, semua disesuaikan dengan keadaan. 

Kita melawan musuh baru, lebih tangguh dari Thanos, tak terlihat. Bergerak kita mati, berdiam diri pun kita mati, mati kelaparan.

Karena Corona, melorotnya ekonomi dunia tidak main-main. Prediksi jika Corona ini sampai Agustus saja, akan terjadi PHK di Indonesia sampai 7.5%, pengangguran naik 2.2% dari 2019. Berapa angkanya? Fantastis: plus minus 2.9 juta jiwa bakal tanpa pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun