Yang kayak begini gak mau dijadiin menantu? Rugiii...
3. Tangguh dan Militan
Sudah jangan ditanya berapa kali Boyolali mengalami yang namanya kekeringan. Pada Agustus 2018, tepatnya di kecamatan Juwangi mengalami kekeringan arus sungai yang parah. Hilang kekeringan, muncul hujan, Boyolali pun dirundung banjir. Ditambah kemiskinan. Pokoknya serba salah.
Saya jadi ingat  perjuangan Siti Hajar yang mencari sumber air untuk putranya Ismail di tanah Arab yang kering. Perjuangan Siti Hajar bukan hanya soal menemukan air, tapi pembentukan mental yang militan dan pantang mengeluh.
Mental seperti Siti Hajar, jaman sekarang mana ada?
Tidak perlu pengorbangan sekelas Siti Hajar. Melihat suami gajinya turun sedikit aja sewotnya paling terbaiqeue ~
Nah warga Boyolali adalah pengecualian. Segala tantangan hidup biasa mereka hadapi. Kesulitan bukan halangan, tapi tantangan. Para pria mbolali adalah jaminan pundak mereka sanggup memikul tanggung jawab keluarga.
Calon mantu yang kayak gini, kapan lagii??
4. Sehat
Sehat itu karunia Allah, tapi usaha manusia. Genk Boyolali membuktikan itu. Boyolali kondang sebagai daerah penghasil susu. Bahkan untuk seluruh nusantara. Bukan cuma diminum, tapi juga dibuat camilan, seperti dodol susu, tahu, bahkan keju!
Pernah dengar keju Meneer? Nah kalo ke Boyolali, coba cari, mampir, biar ndak kuper, ngertinya Boyolali cuma tampang ndeso melarat.