Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Alasan Mengapa Pilih Menantu Asli Boyolali

4 November 2018   12:42 Diperbarui: 4 November 2018   14:30 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kayak begini gak mau dijadiin menantu? Rugiii...

3. Tangguh dan Militan

Sudah jangan ditanya berapa kali Boyolali mengalami yang namanya kekeringan. Pada Agustus 2018, tepatnya di kecamatan Juwangi mengalami kekeringan arus sungai yang parah. Hilang kekeringan, muncul hujan, Boyolali pun dirundung banjir. Ditambah kemiskinan. Pokoknya serba salah.

Saya jadi ingat  perjuangan Siti Hajar yang mencari sumber air untuk putranya Ismail di tanah Arab yang kering. Perjuangan Siti Hajar bukan hanya soal menemukan air, tapi pembentukan mental yang militan dan pantang mengeluh.

Mental seperti Siti Hajar, jaman sekarang mana ada?

Tidak perlu pengorbangan sekelas Siti Hajar. Melihat suami gajinya turun sedikit aja sewotnya paling terbaiqeue ~

Nah warga Boyolali adalah pengecualian. Segala tantangan hidup biasa mereka hadapi. Kesulitan bukan halangan, tapi tantangan. Para pria mbolali adalah jaminan pundak mereka sanggup memikul tanggung jawab keluarga.

Calon mantu yang kayak gini, kapan lagii??

4. Sehat

Sehat itu karunia Allah, tapi usaha manusia. Genk Boyolali membuktikan itu. Boyolali kondang sebagai daerah penghasil susu. Bahkan untuk seluruh nusantara. Bukan cuma diminum, tapi juga dibuat camilan, seperti dodol susu, tahu, bahkan keju!

Pernah dengar keju Meneer? Nah kalo ke Boyolali, coba cari, mampir, biar ndak kuper, ngertinya Boyolali cuma tampang ndeso melarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun