Dari latar belakang Teguh itulah amat wajar jika muncul spekulasi bahwa Jakarta City Marathon dan Jakarta Marathon adalah pertarungan kubu no. 01 dan 02 di Pilpres 2019 dalam olahraga.
Pun tidak bisa disalahkan juga, karena posisi Jakarta City Marathon seperti "menggunting dalam lipatan". Mencolok dari sisi waktu, Jakarta City Marathon diadakan pada tanggal 21 Oktober 2018, sedangkan Jakarta Marathon jauh-jauh hari sudah mengumumkan di adakan pada tanggal 28 Oktober 2018. Hanya selang seminggu.
Kenapa harus mepet kawan? Padahal masih ada bulan November atau Desember bukan? Apakah dalam selang seminggu jalanan Jakarta yang super padat harus di sterilkan 2x demi acara lari marathon yang notabenenya adalah acara hobi?
Jika saya di posisi pak Polisi, saya akan geleng-geleng kepala sambil ngoceh "capek-capekin aja..."
Di koran bahkan saya sempat membaca jika Pandi Buntaran, Course Technical dari Mesa Race sebagai Race Organizer berkata jika "Gunung itupun meledak Kamis pagi"
Apa yang dimaksud dengan gunung dan ledakan? Apakah memang race ini sudah memiliki tekanan sejak awal?
Hehe, dan olahraga ini pun menjadi semakin menarik saja. Let's run!
***
Di posting awal di www.ryokusumo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H