Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Hari Gini, 100 Ribu Bisa Buat Beli Apa Sih?

9 September 2018   10:28 Diperbarui: 10 September 2018   05:36 6173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang seratus ribu hari gini bisa beli apasih?

Sejatinya, pertanyaan itu sungguh terasa menyakitkan, terutama bagi Klobot dan Ningsih, dua sejoli yang masih tahap pencarian jati diri dan nafkah diri.

Bagi dua sejoli itu, pertanyaan tersebut terasa sangat sombong, sangat tidak proletar mewakili kasta yang sedang mereka jalani ini.

Hari itu Klobot mendapat uang dari hasil ojek online. Untuk kategori motor, mendapat uang sehari seratus ribu adalah hasil yang cukup baik. Dan niat hari itu, Klobot ingin menyenangkan Ningsih, kekasihnya.

Karena Klobot juga masih menabung untuk masa depannya dengan Ningsih, akhirnya Klobot bertekad, hari itu hanya seratus ribu saja jatah nya bersama Ningsih.

Apa yang bisa dilakukan Klobot?

1. Beli pulsa

Meskipun hidup pas-pasan cenderung minus, namun baik Klobot maupun Ningsih adalah generasi milenial yang jaman now banget. So, kuota adalah harga mati.

Klobot pun mampir ke kios pulsa, membeli kartu perdana seharga sepuluh ribu dengan bonus internet 1 gb plus video gratis. saya tidak mau mencantumkan merknya karena saya memang tidak di endorse.

Sekali aktif, smartphone Klobot yang kelas rendah itupun ber-cengkling ria. Dengan tangkas Klobot pun menghubungi Ningsih via whatsapp.

"Ass ninglop, ningsih mylop, jalan-jalan yuk" Ketik Klobot membuka percakapan. Status terkirim.

"Ih, emang kamu punya duit mas?" Balas Ningsih. Status terkirim.

"Ya punya lah, untuk kamu jangankan duit, jantung aja ku kasih.."

"Halah, gombal mukiyo"

"Tapi kamu mau kan?"

"hooh, jemput ya"

"Osiyap mylop"

2. Beli Bensin

Setelah ajakan jalan-jalan bersambut, saatnya memastikan event penjemputan jantung hati berlangsung beres, salah satunya bensin harus terisi, minimal..ya minimal tidak sampai 1:3. 1 km=3x dorong.

Untuk itu, Klobot membawa motor yang juga alat pencari rezekinya itu ke POM bensin terdekat, isi premium.

"Mas, isi sepuluh ribu ya"

"Siyap, dari nol ya mas"

"Iya, memang dari nol mas, seperti hubungan saya dan ningsih, kami memulai semua dari nol" Ujar Klobot sambil menyisir rambutnya yang basah kena sisa air wudhu.

Mas-mas pom bensin pun melongo.

3. Kuliner

Sisa uang dikantong masih ada 80 ribu. Setelah Klobot bertemu Ningsih, mereka pun lapar. Dengan uang yang ada Klobot memastikan bahwa acara lunch akan berlangsung seru.

Mereka pun masuk ke restoran ayam geprek. 15 ribu dengan nasi. Sengaja Klobot mengajak Ningsih ke resto ini, selain murah, tambah nasi putih disini gratis alias refill.

"Hufft haaah...pedes ya yank.."

"iya mas..huuh haah..tapi enak ya..huu haaa..ih itu bibirmu sampe merah gitu mas..huuh..haah huuff.."

"Aah..ini tandanya aku lagi pengen yankk huuhh...haah..pengen nganuu.."

"ihh...pengen apaa??...dasar ngeress..huuh"

"lhoo..kok ngeres siih..huufftt, maksudnyaaa ku pengen es teh maniss.."

"Oalahhh..ngomong tho mas, liat ni aku bawa es teh manis buat kita berdua..haah..huuh.." Ningsih pun mengeluarkan termos kecil yang sedari tadi berada di dalam tas.

"Wah memang pacar spesialis ngirit kamu yank...pengertian, mantapp.."

"Bukan ngirit mas, tapi smart..huuff haaah.."

4. Piknik

Selanjutnya adalah piknik, menurut Klobot tampat tujuan haruslah cantik dan murah. Hasil pencarian google mengarahkan Klobot dan Ningsih ke Lapangan Banteng, kebetulan disana sedang berlangsung pameran flora dan fauna.

Berangkatlah mereka kesana, kaget karena ternyata mereka hanya bayar parkir motor. 3 jam sepuluh ribu saja.

Di sana, mereka bercengkrama, saling mengucap apa yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Suasana lapangan banteng yang tentrem, cantik dan bersih melengkapi sore mereka. Tak lupa mereka membeli es krim 5000an yang tak jauh dari sana.

Azan Magrib pun berkumandang dari Masjid Istiqlal. Klobot pun bangkit, menggandeng tangan Ningsih, mengajaknya pulang.

5. Belanja

Sebelum sampai rumah, Ningsih mengajak Klobot ke mart terdekat rumahnya. Mereka membeli bawang, tomat dan cabai, masing-masing 1/2 ons saja ditambah dua butir telor ayam. Sisa kembalian masih bisa dibelikan kretek ketengan dan kopi sachet.

Sampai dirumah, dua sejoli itu mulai memasak nasi goreng, harum bau nasi goreng sederhana itu cukup membuat suasana meriah sekaligus syahdu.

Selepas makan, Ningsih mendekati Klobot, manja bersandar di bahunya, hari sudah cukup larut.

"Mas, Ningsih bahagia sekali hari ini..bisa seharian sama mas. Baidewei mas, tadi uang seharian kita habis berapa ya?" Ningsih bertanya bijak dalam posisinya sebagai calon istri yang cakap mengatur keuangan.

"Ah, murah aja yank..seratus ribu sudah sama kretek ku ini"

"Yang bener mas? Trus..kok kemarin aku denger klo ada politikus yang bilang, klo seratus ribu cuma dapet bawang dan tomat mas?"

Mendapat pertanyaan kelas berat seperti itu Klobot pun terdiam, dia tak pernah baca berita ekonomi apalagi politik. Pria jangkung dengan tangan kasar penuh urat itu lantas menghisap kreteknya dalam-dalam dan menghembuskannya dalam bingkai O. Matanya nanar menerawang ke arah rembulan malam, dan kemudian menjawab datar..

"mungkin blio kurang pacaran.."

www.ryokusumo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun