Bayangkan, berapa banyak negara yang akan antre untuk sebuah slot orbit? Apalagi orbit BRIsat ini ditengarai adalah orbit terbaik di mana hanya dizinkan 360 satelit beroperasi dijajarkan dalam rentang radius 360 derajat. Namun karena lokasi yang terbaik tadi, menurut Dahlan Iskan, orbit ini menjadi sangat laris dan saat ini tak kurang ada 900 satelit yang beroperasi di atas Papua sana! Dari 360 menjadi 900 satelit dari seluruh negara di dunia. Wow! Jadi peluncuran BRIsat ini penuh dengan muatan nasionalisme. Jika slot ini tidak diambil BRI, asing lagi lah yang akan mengambil dengan suka cita.
Jika mengutip kata-kata Rheinald Kasali, bahwa negara ini butuh BUMN yang bisa menjadi powerhouse atau sumber kekuatan di negeri sendiri, sudah saatnya BUMN kita dikelola dengan sangat profesional, jauh dari muatan politis. Lupakan jual-menjual aset negara, justru isi aset negara dengan sumber daya teknologi yang canggih, apalagi teknologi informasi yang dimiliki BRIsat ini bisa membuka harapan bagi satelit pertahanan Indonesia yang rencananya akan diluncurkan pada 2019.
Bahkan bukan tak mungkin, dengan kembalinya para ahli-ahli satelit Indonesia yang bekerja di luar negeri saat ini, kita akan dapat melakukan terobosan. Ya, sebuah peluncuran satelit dari negeri kita sendiri.
Terlambat? Late is always better than never.
Salam NKRI
***
Sari berita:
Artikel dimuat juga di blog pribadi DISINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H