"Pak Prasodjo?" ujar seorang anak muda berkacamata gaul masa kini, menyapaku di tengah riuhnya suasana.
"Ya."
"Sudah lama saya mencari Bapak dan pagi tadi saya mencari Bapak ke rumah, tapi kata Ibu, Bapak sedang di sini. Kebetulan saya memang ingin kesini bergabung dan rupanya bertemu Bapak. Saya sungguh beruntung."Â
"Oh, ada apa ya?"
"Saya cuma mau kasih ini."
Pemuda itu memberikan amplop ukuran cukup besar dengan tersenyum getir. Ah rupanya dia menungguku untuk membukanya. Perlahan kubuka amplop berwarna coklat tersebut sambil berdebar entah mengapa.
"Sertifikat tanah? Bahar Pranowo?" ujarku sambil melongo.
"Siapa kamu?"
"Saya Drajat, cucu mbah Kosim."Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H