"Biar tambah follower ya kan, biar kecipratan ya kan..minta nyairin duit di twitter tuh"
Ada yang mau tulis itu kan?. Maaf karena tulisan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan kubu, jadi jangan coba berpikiran begitu apalagi berkomen soal politik dan komersial. Ini bukan soal politik dan tidak pernah terkomersial, tapi ini soal gaya penulisan.
Dan disini tujuan penulis bukan untuk menggurui atau sok tahu, mohon maaf jika ada yang merasa demikian. Tapi niat penulis adalah mengingatkan lagi dari tulisan Sdr Pebrianov yang pernah ditulis di Kompasiana pada 1 Juni 2014, artikel DISINI. Sehingga kita bisa sama-sama enak menikmati jika di Kompasiana nanti ada tulisan seperti itu lagi.
Begitulah kira-kira.
Tulisan parafrase diatas adalah tulisan yang memiliki gaya bahasa atau penyampaian yang bersifat Satire.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia digabung dengan wikipedia, Satire adalah "Gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Satir biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme atau parodi.
Ada dua jenis satire berdasarkan penyampaian;Â verbal dan tulisan. Verbal sering digunakan oleh orang kepada orang lain untuk menunjukkan ketidaksukaan/ketidaksetujuan akan suatu hal terhadap orang lain, namun menggunakan bahasa yang seakan-akan menyetujui, lalu ditambahkan dengan bahasa tubuh yang menegaskan ketidaksetujuannya. Bingung? contoh:
Misalkan pacar anda ulang tahun, ternyata anda lupa dan baru memberikan kado dan ucapan selamat tiga hari kemudian, percakapannya:
Anda: "Sayang, selamat ulang tahun ya, maaf aku kemarin lupa karena sedang banyak pekerjaan"
Pacar: "Oh, gapapa kok sayang, yang penting kamu perhatian, dikasih ucapan sama kadonya setahun lagi juga gapapa"
Nah, bisa dipastikan anda akan tersinggung atau malu kan. Padahal kalimat si wanita adalah kalimat positif, dan bertujuan membangun agar anda tahun depan tidak telat lagi. Pasti sudah pada paham karena sebetulnya ini biasa kita pakai sehari-hari juga. Ini selalu ditambahkan teknik sarkasme, dengan penambahan bahasa tubuh, intonasi dan tentunya mata.