Mohon tunggu...
Dona Mariani
Dona Mariani Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar SMA Negeri 3 Brebes yang sedang mencari jati dirinya saat ini

Seorang pelajar yang sedang berusaha menjadi sesuatu. Menulis adalah salah satu kegemarannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Antara Kita : Bagian Keenam

30 Desember 2024   18:16 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya Kira ingin melayang sekarang, namun dia harus bersikap profesional di depan pelanggan sehingga dia hanya berterima kasih yang disertai seulas senyuman. Usai menyelesaikan proses transaksi, Kevin berpamitan kepada Kira dan langsung menuju kantornya untuk bekerja kembali. Dia bertekad untuk meminta maaf kepada mereka berdua sepulang bekerja.

Langit yang awalnya cerah, kini telah berganti menjadi hitam. Malam telah tiba dengan dewi malam yang malu-malu bersembunyi di balik awan. Hari ini, dia memutuskan untuk pulang lebih awal menggunakan jasa layanan ojek daring dan tiba di rumah dengan selamat. Tidak lupa menenteng bingkisan kue yang dibelinya tadi siang. Begitu dia membuka pintu, yang biasanya disambut oleh Alina, kini tidak lagi ada sosoknya yang menunggu kehadirannya. Rumah terasa sepi karena Gilang memutuskan untuk mengajak Kaori, Alina dan Mba Dhea untuk jalan-jalan keliling kota.

Tidak ingin ambil pusing, dia menaruh bingkisan tersebut di atas meja makan, lalu segera mandi dan berganti pakaian. Ketika dia hendak memasak mie goreng, dia mendengar alunan melodi indah dari area belakang rumah. "Bukannya semuanya lagi pada jalan-jalan?" gumamnya nyaris berbisik.

Karena penasaran, dia memutuskan untuk memeriksanya. Berbekal sebuah wajan goreng dan sebuah tongkat bisbol, secara mengendap-endap dia menuju area belakang yang di mana terdapat kolam renag rumah. Begitu sampai, dia sangat terkejut karena Alina sedang duduk di pinggir kolam dalam wujud putri duyungnya. Alunan lagunya yang bernada melankolis, seakan-akan menggambarkan suasana hatinya saat ini. "Kamu sudah pulang," katanya tanpa menoleh.

Kevin mengurasi rasa waspadanya. "Ya," sahutnya. "Yang lain?" tanyanya kemudian setelah keheningan yang cukup menyesakkan.

"Mereka bilang ada urusan mendesak yang lain, jadinya aku ditinggal. Di suruh menunggu Tuan Kevin, kata mereka," jawab Alina yang masih enggan menoleh.

"Ya sudah, makasih sudah menyambutku," kata Kevin antara ikhlas dan tidak. Kemudian, dia teringat dengan kue-kue itu. Kevin meninggalkan Alina sebentar untuk mengambil sepotong shortcake strawberry yang disajikan dalam sebuah piring kecil beserta sebuah garpu dan cromboloninya. Tidak lama kemudian, dia kembali ke area belakang dan langsung duduk di pinggir Alina yang berjarak. "Makanlah!" Kevin menyodorkan kue tersebut di pinggir Alina.

"Terima kasih, tapi aku tidak lapar-"

"Ya sudah, buat aku saja." Kevin hendak mengambil kue tersebut namun ditahan oleh Alina yang lantas mencomotnya. Ketika sesuap kue masuk ke dalam mulut, perpaduan rasa manis dari krim putih dan asam dari buah strawberry berpadu dengan sempurna di mulutnya. "Enak banget! Apa ini? Rasanya manis tapi manisnya nggak bikin eneg di perut," Mata Alina berbinar-binar menatap kue yang ada di genggamannya.

Kevin menyeringai. "Enak 'kan? Aku tahu kau suka makanan manis dari Gilang, jadinya aku beli ini. Namanya Strawberry Shortcake, yakni salah satu kue dengan perpaduan stroberi dan base cotton cheesecake," terangnya sambil tersenyum. "Kalau mau tambah, ambil saja di kulkas," tambahnya sebelum menggigit cromboloninya.

Alina terdiam, dia berniat untuk cuek di depan Kevin tapi malah kelepasan karena kue yang dia makan. Mereka berdua pun makan dalam hening. Usai makan, Kevin pun membuka obrolan demi mencairkan suasana. "Alina, aku ... minta maaf. Omonganku kemarin sudah keterlaluan," kata Kevin sembari menatap Alina. "Sebenarnya aku hanya kesal kepada Gilang yang bercerita masa lalu tanpa sepengetahuanku, tapi aku malah mengutarakan kebencianku kepada wanita siren itu kepada kalian berdua. Aku sungguh menyesal, aku minta maaf," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun