Mohon tunggu...
Dona Mariani
Dona Mariani Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar SMA Negeri 3 Brebes yang sedang mencari jati dirinya saat ini

Seorang pelajar yang sedang berusaha menjadi sesuatu. Menulis adalah salah satu kegemarannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Antara Kita : Bagian Kelima

26 Desember 2024   23:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar abstrak) (Sumber Gambar : Pribadi)

Tidak ingin melewatkan momen berharga menyambut kedatangan anggota baru rumah, Mba Dhea yang dibantu oleh Gilang dan para gadis yang memaksa untuk membantu padahal mereka bintang tamunya, memasak jamuan makan malam yang cukup banyak lagi terbilang cukup mewah. Suasana meja makan semakin ramai dengan selingan candaan dan obrolan santai oleh mereka semua.

"Oh, iya! Berapa umur kalian, girls? Aku tidak sempat bertanya tadi siang," tanya Gilang penasaran.

"Aku 20 tahun, kalau Kaori 19 tahun," jawab Alina dengan cepat.

"Wah, berarti umur anak kuliahan," timpal Mba Dhea setelah meneguk segelas air putih.

"Kalian mau homeschooling? Kebetulan aku punya kenalan guru yang ahli dibidang itu," tawar Kevin usai menelan masakan daging sapi.

"Dengan senang hati, kami menerima tawaran Tuan! Karena ilmu bisa menjadi pegangan selama menjalani hidup," timpal Kaori. Kebetulan, dia tipe anak yang haus ilmu pengetahuan.

"Duh, sekolah lagi ya? Aku bosan kalau harus duduk diam sambil mendengar ocehan guru selama beberapa jam." Alina justru merasa tidak bersemangat dengan tawaran dari Kevin.

Mba Dhea tersenyum. "Setidaknya kamu harus bersyukur karena bisa menimba ilmu lagi, Na. Kamu beruntung lho, masih bisa belajar walau non-formal! Coba kamu tukar posisi sama Mba! Modal lulusan SMP, tapi harus merantau ke ibu kota demi sesuap nasi untuk keluarga," ujarnya agar Alina termotivasi untuk terus belajar.

Alina dan Kaori tertegun mendengarnya. Mereka baru mengetahui jika Mba Dhea punya masa lalu yang cukup berat. "Terima kasih atas wejangannya, Mba Dhea. Maaf karena tadi sudah mengeluh," ujar Alina yang agak malu dengan dirinya sendiri.

Mba Dhea menggeleng pelan. "Sama-sama, Non Alina. Yang semangat yah, belajarnya! Jangan mau kalah sama Non Kaori," katanya sembari mengacungkan jempol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun